Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (31/5) sore ditutup melemah menjelang rilis data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup melemah 63,39 poin atau 0,90% ke posisi 6.970,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,69 poin atau 0,31% ke posisi 871,42.
"Puncak perhatian investor akan tertuju pada rilis data PCE Price Index AS yang merupakan indikator favorit Federal Reserve untuk mengukur inflasi," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat. Hari ini tergolong cukup sibuk karena investor mengantisipasi sejumlah rilis data ekonomi dari kawasan Asia dan negara-negara maju.
Baca juga : Dibuka Menguat, IHSG Diprediksi Mendatar Hari Ini
Dari Asia, data Industrial Production dan Penjualan Ritel dari Korea Selatan dan Jepang rilis pada hari ini. Jepang juga dijadwalkan merilis data Tingkat Pengangguran dan data Inflasi (CPI) bagi wilayah Tokyo dan sekitarnya.
Tiongkok dijadwalkan merilis data resmi Purchasing Managers Index (PMI) yang meliputi General PMI, Manufacturing PMI, dan Non-Manufacturing PMI. Dari Eropa, investor menunggu rils data inflasi zona Euro dan data pertumbuhan ekonomi (PDB) Prancis dan Italia.
Dibuka menguat IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Baca juga : IHSG Melemah, Diprediksi Variatif Hari Ini
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu keuangan yang naik 0,43%. Sedangkan 10 sektor turun dipimpin infrastruktur yang turun 3,17% diikuti kesehatan dan industri yang turun masing-masing sebesar 2,49% dan 2,12%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu UNIQ, SCMA, NASI, INDY, dan MKAP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MHKI, AREA, BIPI, SMLE, dan KPIG.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.016.144 kali transaksi. Saham yang diperdagangkan sebanyak 30,05 miliar lembar senilai Rp35,33 triliun. Nilai 199 saham naik, 372 saham menurun, dan 209 tidak bergerak.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 433,79 poin atau 1,14% ke 38.487,89; indeks Hang Seng melemah 150,58 poin atau 0,83% ke 18.079,60; indeks Shanghai melemah 4,86 poin atau 0,16% ke 3.086,81; dan indeks Strait Times menguat 13,21 poin atau 0,40% ke 3.336,59. (Ant/Z-2)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
MENTERI Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Program RISE To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Tidak hanya pelaku usaha, kini banyak investor Indonesia dari kalangan muda hingga profesional mulai terjun ke berbagai instrumen investasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved