Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DIREKTUR Eksekutif Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Yose Rizal Damuri mengatakan, penurunan kinerja ekspor yang terjadi belakangan ini tak akan banyak mengganggu kinerja perekonomian nasional. Sebab, pada dasarnya kontribusi net ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi cenderung rendah.
"Selama ini kontribusi net ekspor dalam PDB memang rendah. Triwulan I 2024, misalnya, hanya kurang dari 2%. Jadi penurunan ini tidak terlalu bermasalah. Tetapi akan menjadi masalah kalau komponen dalam PDB lainnya, terutama pengeluaran konsumsi rumah tangga mengalami pelemahan, seperti yang terjadi saat ini," ujarnya saat dihubungi, Rabu (15/5).
Kendati memiliki distribusi yang kecil, penurunan kinerja ekspor saat ini bakal memengaruhi posisi cadangan devisa dan nilai tukar rupiah. Semakin lemah kinerja ekspor, maka hampir bisa dipastikan posisi cadangan devisa dan nilai tukar rupiah akan terseok-seok.
Baca juga : Ekonom: Surplus Dagang 4 Tahun belum Tentu Sehat
"Terlebih saat ini situasi global telah memunculkan tekanan terhadap cadangan devisa dan nilai tukar di sejumlah negara," kata Yose.
Dia menilai, upaya mempertahankan kinerja perdagangan tetap surplus di waktu-waktu mendatang akan semakin berat. Sebab, harga-harga komoditas ekspor andalan Indonesia telah mengalami normalisasi setelah melonjak di dua tahun ke belakang.
"Nilai ekspor akan terus menurun, sehingga akan sangat tergantung pada nilai impor. Saat ini pemerintah berusaha mengendalikan impor. Masalahnya turunnya impor akan berdampak ke produksi dan ekspor, karena 70% lebih impor adalah parts and components," jelas Yose. (Mir/Z-7)
Data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang baru dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) penuh kejanggalan dan tanda tanya.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyampaikan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun 2025 menjadi sebuah paradoks dari daya beli yang sedang menurun.
PRESIDEN Prabowo Subianto memimpin rapat bersama jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN) untuk membahas kondisi perekonomian nasional dan arah kebijakan strategis ke depan.
Penambahan tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) baru pada tahun 2026 dinilai berpotensi besar memberikan dampak ekonomi jika diimplementasikan secara optimal dan akuntabel.
Presiden Prabowo Subianto membantah anggapan pihak-pihak yang menyebut kondisi ekonomi Indonesia sedang gelap.
Langkah pemerintah melakukan deregulasi terkait impor dan kemudahan berusaha diapresiasi.
Pelaku usaha mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mempermudah perizinan impor dengan menghapus kebijakan kuota.
Industri tekstil nasional tengah mengalami tekanan berat disebabkan massifnya impor produk jadi dari Tiongkok sehingga mengganggu daya saing industri.
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved