Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tenaga Kerja sektor Manufaktur Alami Penurunan Produktivitas dalam 20 Tahun Belakangan

Naufal Zuhdi
09/5/2024 19:45
Tenaga Kerja sektor Manufaktur Alami Penurunan Produktivitas dalam 20 Tahun Belakangan
Pembuatan fasilitas instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di salah satu bengkel di Tangerang Selatan(MI/Agung Wibowo)

PENELITI Makroekonomi dan Keuangan Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky mengungkapkan bahwa tenaga kerja sektor manufaktur saat ini sejauh ini mengalami penurunan produktivitas.

"Karena memang paling tidak dalam 10-20 tahun belakangan ini (sektor manufaktur) tenaga kerjanya meningkat tapi outputnya meningkat tidak berbanding, sehingga kemudian produktivitasnya cenderung turun," kata Riefky saat dihubungi pada Kamis (9/5).

Lebih lanjut, dirinya menyebut banyaknya Sektor manufaktur yang melakukan pengurangan pegawai dikarenakan business cycle yang terjadi.

Baca juga : Pertumbuhan Jumlah Tenaga Kerja Manufaktur Cenderung Lambat

"Karena kondisi ekonomi tertentu maka kemudian dunia usaha mengurangi tenaga kerja, tapi secara keseluruhan sektor manufaktur menyerap tenaga kerja relatif terus meningkat. Belum ada kelihatan pola yang general adanya penurunan karyawan ini, mungkin hanya terjadi di beberapa perusahaan saja atau beberapa industri besar saja," terang Riefky.

Saat ini, sambung dia, pemerintah sudah melakukan hal-hal yang terbaik dalam menjaga industri sektor manufaktur di Indonesia.

"Pemerintah tidak perlu melakukan sesuatu yang spesifik selain yang sudah dilakukan saat ini seperti pemberian pesangon, mengatur pesangon dan berbagai hal lainnya seperti kartu pra kerja dan beberapa bantuan yang memang disiapkan untuk tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan," tandasnya. (Fal/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya