Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERSATUAN Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) siap mendukung program 3 juta rumah per tahun dari presiden dan wakil presiden RI terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pada tahun depan, REI disebut akan membangun 600 ribu hingga 1 juta rumah.
Ketua Umum DPP REI Joko Suranto menyebut pihaknya sudah menyiapkan 600 ribu kaveling tanah untuk dibangun perumahan terjangkau (affordable housing) pada 2025. "Kami sanggup menyediakan 1 juta rumah di seluruh Indonesia dengan 85% rumah tapak untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan sisanya hunian vertikal. Kami masih menunggu program pembangunan 3 juta rumah ini sejalan (matching inline) termasuk dengan perbankan," papar CEO Buana Kassiti Group itu di sela-sela acara HUT ke-52 REI di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, akhir pekan lalu.
Joko menambahkan, target pembangunan rumah sebanyak itu sangat realistis. Pasalnya, itu sejalan dengan upaya menuntaskan backlog perumahan saat ini sebesar 12,7 juta unit yang setiap tahun terus bertambah. "Kalau konsisten dijalankan, terlebih dengan basis data kebutuhan rumah yang akurat, pada 2029 angka backlog diyakini akan berkurang drastis dan terkelola dengan baik," ungkapnya.
Baca juga : Rumah Tapak Primadona, The Kaia Grand Wisata Bekasi Menjawab
Usaha pengentasan backlog rumah nasional, tegasnya, tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara biasa yang sudah terbukti tidak efektif. Pasalnya, setiap tahun terjadi penambahan angka backlog mencapai 800.000 unit akibat kebutuhan rumah dan pernikahan baru. Sementara kemampuan pengembang setiap tahun membangun hanya sekitar 450.000 hingga 500.000 unit rumah.
"Artinya, cara-cara yang selama ini biasa dilakukan tidak akan mampu untuk mengatasi backlog. Bahkan untuk memenuhi akumulasi penambahan kebutuhan rumah setiap tahun sebanyak 800.000 unit saja sudah kewalahan. Karena itu harus ada usaha yang lebih besar dan sangat luar biasa seperti program pembangunan 3 juta rumah per tahun," ungkapnya.
Dia memprediksi dengan bergeraknya program pembangunan 3 juta rumah, sektor perumahan akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka banyak lapangan kerja, dan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut Joko, pembangunan 1 juta rumah saja membutuhkan investasi sekitar Rp360 triliun, 32,5 juta tenaga kerja, dan membawa PAD sekitar Rp114 triliun.
"Bayangkan jika pembangunan dapat ditingkatkan hingga tiga kali lipat, sektor perumahan dan properti layak disebut big giant (raksasa) pengungkit ekonomi nasional atau dikenal sebagai propertinomic," jelasnya. Persoalan perumahan harus dikelola secara benar dan tepat, karena jika tidak berpotensi menjadi bom waktu di suatu waktu nanti. Terlebih pada 2035, hampir 66% penduduk Indonesia atau sekitar 304 juta jiwa akan tinggal di perkotaan. (Z-2)
Transaksi di bidang properti merupakan transaksi yang mempunyai multiplier effect yang besar terhadap sektor ekonomi yang lain.
Adapun tantangan dalam sektor rumah tapak adalah daya beli dan kemudahan-kemudahan yang diberikan supaya rumah tapak bisa terserap.
Insentif dari pemerintah berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) dan DP 0% untuk pembelian rumah baru juga mendorong permintaan, terutama untuk segmen rumah tapak.
ANIMO konsumen begitu tinggi terhadap produk hunian baru yang modern dan stylish di kawasan Kabupaten Tangerang.
Sepanjang semester pertama tahun ini, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), berhasil mencatatkan pra penjualan Rp3,14 triliun (setara dengan 58% dari target tahun ini).
Permintaan rumah (landed house) segmen menengah atas di Tangerang Selatan khususnya di wilayah Ciputat awal 2024 hingga sementer 2 tahun ini menunjukkan tren peningkatan cukup signifikan.
Presiden Donald Trump kembali menyuarakan keinginan agar Amerika Serikat mengendalikan Jalur Gaza, menyebutnya sebagai “sepotong real estate penting yang luar biasa.”
Tren pengembangan mini real estate atau klaster perumahan semakin populer, terutama bagi kalangan pekerja yang membutuhkan hunian dengan akses yang mudah
Banyak konten yang tidak perlu dan belum tersaji dengan komprehensif.
Sampai akhir tahun, LPKR berencana meluncurkan sejumlah proyek untuk mengejar target pra penjualan tahun ini sebesar Rp5,37 triliun.
Penghargaan ini diharapkan dapat berpotensi signifikan bagi pertumbuhan perumahan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved