Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH memastikan akan selalu membuat APBN siap menghadapi gejolak ekonomi global dan domestik. Itu tak terkecuali mempersiapkan keuangan negara untuk memitigasi imbas kenaikan BI Rate yang berdampak pada geliat sektor riil.
"APBN kita kan selalu kita siapkan sebagai shock absorber. Jadi yang sudah embedded di dalam APBN itu sendiri sebenarnya secara otomatis sudah ada bagian yang sifatnya responsif terhadap gejolak," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu kepada pewarta di kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (25/4).
Dia mengatakan, APBN telah disiapkan menjadi alat fiskal yang fleksibel, utamanya dalam beberapa tahun ke belakang dan terbilang cukup berhasil meredam gejolak yang datang dari dalam dan luar negeri. Fleksibilitas itu dinilai mampu mengimbangi dan mendukung kebijakan moneter sehingga stabilitas ekonomi domestik tetap terjaga.
Baca juga : Sektor Keuangan Harus Bersiap Hadapi Gejolak Ekonomi Global
Saat ini, kebijakan moneter dari Bank Indonesia melalui penaikan suku bunga acuan terbilang relatif tinggi. Pemerintah selaku otoritas fiskal akan mengimbanginya melalui pengalokasian belanja-belanja yang dapat menjaga atau bahkan mendorong aktivitas perekonomian dalam negeri.
"APBN sifatnya shock absorbing, sehingga apa yang terjadi di masyarakat itu akan selalu kita antisipasi dengan belanja-belanja yang sudah ada," terang Febrio.
Jika kebijakan yang dikeluarkan BI memberi dampak nyata secara langsung kepada masyarakat rentan dan miskin, imbuh Febrio, pemerintah telah memiliki bantalan melalui bantuan sosial yang anggarannya dipastikan tersedia.
Baca juga : Lembaga Jepang Pertahankan Peringkat Kemampuan Indonesia Bayar Utang
Sedangkan terhadap sektor riil, salah satu sektor yang dinilai akan terpukul ialah properti. Pemerintah juga sebelumnya telah memberikan insentif fiskal agar sektor tersebut tetap bergeliat di tengah tekanan.
Dus, kata Febrio, bukan tak mungkin stimulus-stimulus yang pernah diberikan pemerintah di saat ekonomi menghadapi tekanan kembali diluncurkan dan disesuaikan dengan kondisi terkini. "Contoh kemarin yang kita jalankan adalah PPN ditanggung pemerintah untuk perumahan. Itu berjalan sangat baik," tutur dia.
"Tahu lalu itu menghasilkan lebih dari 7.000 unit rumah baru yang menikmati PPN DTP, sehingga menambah buffer untuk pertumbuhan ekonomi kita. Kemarin pertumbuhan ekonomi kita 5,05%, itu salah satunya didapat dari dorongan di sisi demand," lanjut Febrio.
Baca juga : Fitch Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia
Dia menambahkan, pemerintah sedianya memahami keputusan Bank Indonesia menaikan BI Rate menjadi 6,25% demi menjaga stabilitas rupiah. Sebab dalam beberapa waktu terakhir, nilai tukar rupiah terus mengalami tekanan dari dolar Amerika Serikat.
Keputusan dan langkah yang diambil oleh Bank Sentral dipastikan didukung oleh pemerintah demi menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri. Karenanya, sinergi antara otoritas fiskal dan moneter terus diperkuat agar kebijakan yang dilahirkan memiliki tujuan yang selaras.
"Jadi sinergi antara moneter dan fiskal akan terus kita perkuat. dengan adanya kebijakan pro stabilitas dari BI itu memang menunjukkan bahwa BI juga sedang mengantisipasi. Sinergi yang sudah biasa kita lakukan antara kebijakan moneter dan fiskal akan terus kita lakukan dan perkuat," kata Febrio.
Baca juga : Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$405,7 Miliar di Januari 2024
"Sehingga memang momentum pertumbuhan ekonomi yang sedang kita nikmati bisa kita jaga, agar tren penguatan ekonominya dan juga nanti ktia lihat bagaimana kelanjutannya untuk jangka menengah ini bisa kita pertahankan," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah tetap optimis perekonomian domestik tetap berada dalam level yang kuat dan positif. Terlebih fundamen ekonomi di Tanah Air relatif dalam kondisi yang baik.
"Jadi yang paling penting dalam menjaga currency itu dengan kita punya trade balance dan terakhir meningkat kembali ke US$4 miliar lebih. Ini sebuah angka yang baik dan angka yang baik ini kami lihat dimanfaatkan oleh BI momentumnya," kata Airlangga kepada pewarta di kantornya, Rabu (24/4) malam.
"Itu untuk menambah kekuatan pencegahan terhadap capital flight. Oleh BI (BI Rate) dinaikkan 25 basis poin, dalam rangka itu mempertebal sebetulnya positif dan penguatan rupiah," sambungnya.
Airlangga juga memastikan akan menyiapkan sisi fiskal guna merespons kebijakan BI tersebut. Pengambil kebijakan juga telah memiliki stimulus yang dinilai dapat terus memantik geliat perekonomian dalam negeri.
"Tentu nanti kita lihat fiskal space kita, apa yang bisa kita berikan insentif ke depan,kita mendorong dengan kemarin MK sudah memutuskan sudah ada kepastian (pemilu), kita berharap investasi terus bisa kita dorong," pungkasnya. (Mir/Z-7)
Penambahan tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) baru pada tahun 2026 dinilai berpotensi besar memberikan dampak ekonomi jika diimplementasikan secara optimal dan akuntabel.
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menteri, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait reformasi fiskal.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta jajarannya di bidang perekonomian untuk memfokuskan belanja negara kepada program-program penting
Presiden Prabowo selama ini selalu mengatakan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam dan ini harus dibuktikan dengan menjadikan kekayaan itu sebagian besar menjadi milik negara.
Kementerian Keuangan mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp4,88 triliun dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2026.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengajukan permohonan penambahan dana sebesar Rp16,13 triliun untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2026.
Presiden Prabowo Subianto membantah anggapan pihak-pihak yang menyebut kondisi ekonomi Indonesia sedang gelap.
KERETA cepat Whoosh memiliki potensi besar sebagai katalisator ekonomi yang mendukung pertumbuhan aktivitas dan nilai tambah baru.
Obligasi ini dijamin sepenuhnya, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF selaku lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/stabil).
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier menyoroti pencapaian IA-CEPA dalam memperkuat hubungan antara Australia dan Indonesia.
FEBRUARI 2008, tatkala krisis finansial global masih berkecamuk, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengundang beberapa ekonom terkemuka.
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved