Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah selaku otoritas fiskal akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI), otoritas moneter, untuk menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri.
"Dari sisi moneter dan fiskal kita bekerja sama sangat erat dengan Bank Indonesia agar kita bisa melakukan penyesuaian untuk beradaptasi dengan tingkat tekanan baru ini," ujarnya dalam yang dikutip pada Senin (22/4).
Penyesuaian dari sisi fiskal, kata Sri Mulyani, dilakukan pemerintah dengan tetap memastikan anggaran negara dapat berperan sebagai peredam gejolak yang efektif dan kredibel.
Baca juga : Sri Mulyani: Kondisi Rupiah Relatif Baik di Tengah Penguatan Dolar AS
Di lain sisi, defisit anggaran juga dijaga untuk tetap berada di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) guna memastikan keberlanjutan dan kesehatan fiskal negara.
"Kita harus memastikan dan lebih selektif dalam sisi pengeluaran sebenarnya, dan memastikan bahwa pendapatan yang juga akan meningkat, karena hal ini lebih kuat karena sebagian dari pendapatan kita sebenarnya dalam denominasi Forex (foreign exchange) yang juga dapat digunakan secara maksimal," kata Sri Mulyani.
Sementara kebijakan moneter dalam menghadapi tekanan global saat ini diarahkan untuk menahan gejolak berlebih, baik itu melalui kebijakan suku bunga maupun kebijakan makroprudensial yang dimiliki.
Baca juga : Dolar AS Bisa Tembus Rp15.400 di Semester II-2023
"Jadi saya pikir Indonesia akan terus tangguh dalam situasi seperti ini, tapi kita juga harus sangat waspada," terang Sri Mulyani.
Dia turut meyakini fundamen perekonomian dalam negeri masih cukup kuat. Tekanan eksternal yang kali ini dihadapi diyakini dapat dilalui seperti sebelumnya saat gejolak terjadi selepas pandemi covid-19.
Sri Mulyani optimistis ekonomi Indonesia tetap mampu tumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yakni di kisaran 5%. Dia juga meyakini upaya-upaya perbaikan struktural ekonomi yang telah dilakukan akan dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya.
"Termasuk terus memajukan industri yang bersifat hilir, sehingga nilai tambah daya saing akan semakin memberikan penyangga bagi Indonesia," pungkas Sri Mulyani. (Z-8)
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari komitmen terutama mendorong literasi rupiah yang inklusif dan kontekstual di tingkat daerah.
Jadi, sebutnya, kegiatan ini sangat penting agar ke depan perumusan kebijakan di daerah secara umum terkait ekonomi, terutama terkait inflasi dapat dilakukan akurat.
PT Dupoin Futures Indonesia secara resmi terdaftar sebagai Pelaku Derivatif Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) di bawah pengawasan Bank Indonesia.
Pelaksanaan ERB 2025 secara resmi ditandai dengan pelepasan KRI Hasan Basri-382 dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Senin (22/7).
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Hingga April 2025, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp100 triliun atau 33,1% dari target, tumbuh 4,4% (yoy), utamanya didorong oleh lonjakan penerimaan bea keluar.
Jose juga menyoroti pentingnya peran UMKM dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional. Ia menilai bahwa dalam setiap krisis, UMKM selalu menjadi penyelamat ekonomi.
(APBN) hanya mampu memenuhi sekitar 12,3% dari total kebutuhan pendanaan aksi iklim yang diperkirakan mencapai Rp4.000 triliun hingga 2030.
PEMERINTAH dipandang perlu untuk segera memperbaiki kebijakan fiskal dan kebijakan lainnya yang dinilai mengkhawatirkan oleh pelaku pasar dan investor.
MANAJER Riset Sekretaris Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Badiul Hadi menilai ada anomali dalam pengelolaan fiskal Indonesia.
Pengamat perbankan Arianto Muditomo memperkirakan utang luar negeri (ULN) pada pemerintah Presiden Prabowo Subianto akan terus melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved