Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pompanisasi di Lahan Kering, Kementan Targetkan Tiga Kali Tanam Setahun

Naufal Zuhdi
19/3/2024 16:41
Pompanisasi di Lahan Kering, Kementan Targetkan Tiga Kali Tanam Setahun
Petani Lamongan mengolah lahan tadah hujan.(MI/M Yakub)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) menargetkan percepatan pemasangan pompa air di lahan-lahan tadah hujan Pulau Jawa yang masih kering akibat dampak El Nino panjang. Salah satunya di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur (Jatim), yang memiliki lahan kering seluas 30 ribu hektare dari total 94.460 hektare.

Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil mengatakan bahwa saat ini ada lebih dari 2 juta hektare lahan kering yang perlu mendapat saluran air di seluruh Pulau Jawa. Untuk mengejar target tersebut, satu juta hektare di antaranya--termasuk lahan yang ada di Kabupaten Lamongan--akan segera dipompa melalui sungai-sungai yang ada.

"Kami bersama Dirjen SDA PUPR dan pihak terkait lain sudah merapatkan ini semua untuk segera kita persiapkan MT II. Kita maksimalkan paling tidak satu juta kita amankan. Misalnya 500 ribu hektare di Pulau Jawa dan 500 ribu lain di luar Pulau Jawa, termasuk yang di Lamongan," ujar Ali Jamil usai meninjau percepatan tanam di Desa Pringgoboyo dan Desa Turi, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (19/3).

Baca juga : Warga Harap Bupati Baru Tuntaskan Banjir Tahunan Bengawan Jero

Menurutnya, sistem pompa nanti mengairi sawah-sawah yang hanya sekali tanam meningkat menjadi 2 bahkan 3 kali tanam dalam setahun. Bila hal ini berhasil, Indonesia dalam waktu dekat tidak perlu bergantung pada kebijakan impor.

"Kita punya potensi lahan tadah hujan seluas 3 juta hektare. Nah tadah hujan itu rata-rata baru satu kali tanam per tahun. Dan kemudian sebagai dampak El Nino, tidak sedikit yang gagal. Untuk itu, sebagai alternatifnya kami giatkan pompa untuk mengaktifkan sawah-sawah kita pada masa tanam 2 nanti," katanya.

Di kesempatan yang sama, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyambut baik upaya Kementerian Pertanian dalam mempercepat proses tanam melalui pompanisasi. Dia berharap dengan cara itu Lamongan dapat kembali meningkatkan indeks pertanamannya menjadi 3 kali dalam setahun.

"Yang pasti, saat ini dari 94.460 baku sawah kita, 30 ribu di antaranya ialah lahan tadah hujan. Kita sambut baik yang disampaikan Pak Menteri dan Pak Dirjen. Kita berharap ke depan bisa meningkatkan IP menjadi 2 dan 3," ungkap dia.

Diketahui, Kabupaten Lamongan memiliki saluran air yang dibangun sejak 1990-an dan baru direhab kembali pada 2018 dan 2022. Di sana terdapat 10 pintu air dan luas lahan 224 hektare. Saluran tersebut nanti dioptimalkan untuk menampung air dan menjadi sumber bagi pertanaman. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya