Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak belanja berlebihan alias panic buying menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim memastikan ketersediaan bahan pangan pokok, terutama beras, dalam posisi aman sehingga masyarakat tidak perlu menyetok terlalu banyak hanya untuk kebutuhan sehari-hari.
"Stok komoditas pangan pokok dijamin aman. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kebutuhan beras untuk dikonsumsi," ujar Karim dalam acara bertajuk Persiapan Ramadan, Kondisi Harga Bahan Pokok, di Jakarta, Senin (4/3).
Baca juga : Harga Beras dan Pangan Lainnya masih Tinggi, Jokowi: Nanti Saya Cek ke Lapangan
Ia melihat, saat ini, banyak warga melakukan panic buying bukan karena ketiadaan beras, melainkan ingin mendapatkan harga yang lebih murah. Fenomena tersebut justru dapat mengakibatkan harga menjadi lebih buruk.
"Panic buying bisa mempengaruhi harga menjadi lebih tinggi lagi karena semua stok di pasar ditarik ke rumah tangga," kata Karim.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat berbelanja dengan bijak dan sesuai dengan kebutuhan. Apabila merasa takut dengan harga beras yang meningkat, pemerintah sudah menyiapkan alternatif yakni beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog. Beras tersebut juga tersedia di toko ritel modern.
Baca juga : Perum Bulog Pastikan Ketersediaan Beras selama Ramadan dan Lebaran
Selaras dengan Karim, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional Rachmi Widiriani juga meminta masyarakat untuk tidak belanja berlebihan yang dapat menimbulkan food waste atau sampah makanan.
"Jangan sampai menimbulkan food waste karena terlalu kalap belanja," kata Rachmi.
Ia juga mengatakan bantuan pangan beras masih akan terus diserahkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) hingga Juni mendatang. (Ant/Z-11)
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
MARAKNYA beras oplosan berpotensi menyebabkan harga beras menjadi naik.
DISTRIBUSI beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pemerintah mulai dilakukan sejak Juni 2025.
Melambungnya harga beras tersebut, telah mengusik pendapatan atau terganggu keuntungan yang mereka peroleh dari hasil penjualan.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional melalui partisipasi aktif dalam program Gerakan Pangan Murah.
Diduga Langgar Mutu, Pemprov DKI Sebut Beras Subsidi Food Station Sudah Diuji
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved