Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEHARI menjelang waktu pemilihan umum (pemilu), mayoritas harga pangan mengalami kenaikan di rata-rata wilayah Indonesia, pada Selasa (13/2). Melansir panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Selasa 12 Februari 2024 per 11.30 WIB, kenaikan harga terjadi pada sebanyak 12 komoditas pangan, seperti beras premium, beras medium, kedelai biji kering (impor), cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging sapi murni, daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng kemasan sederhana, tepung terigu (curah), jagung, dan ikan kembung.
Beras premium mengalami kenaikan Rp90 dari harga kemarin menjadi Rp15.840 per kilogram. Kemudian beras medium mengalami kenaikan Rp70 dari harga kemarin menjadi Rp13.900 per kilogram. Lalu harga kedelai biji kering (impor) mengalami kenaikan Rp20 dari harga kemarin menjadi Rp13.400 per kilogram.
Selanjutnya, cabai merah keriting mengalami kenaikan Rp1.610 dari harga kemarin menjadi Rp55.180 per kilogram. Di sisi lain, cabai rawit merah mengalami kenaikan Rp1.280 dari harga kemarin menjadi Rp47.890 per kilogram.
Baca juga : Jelang Ramadan, Pemprov DKI Diminta Waspadai Lonjakan Harga Pangan
Kemudian, daging sapi murni mengalami kenaikan Rp540 dari harga kemarin menjadi Rp134.490 per kilogram. Daging ayam ras juga mengalami kenaikan sebanyak Rp260 menjadi Rp36.360 per kilogram. Sedangkan telur ayam ras mengalami kenaikan Rp220 menjadi Rp28.730 per kilogram.
Berikutnya, minyak goreng kemasan sederhana juga mengalami kenaikan Rp40 menjadi Rp17.460 per liter. Selanjutnya tepung terigu (curah) mengalami kenaikan Rp10 menjadi Rp10.600 per kilogram. Begitu pun dengan jagung yang naik Rp160 menjadi Rp8.690 per kilogram dan ikan kembung naik Rp170 menjadi Rp37.060.
Adapun komoditas pangan yang mengalami penurunan harga ialah bawang merah, bawang putih bonggol, gula konsumsi, ikan tongkol, ikan bandeng, garam halus beryodium, dan tepung terigu kemasan (noncurah). Bawang merah mengalami penurunan harga sebesar Rp40 menjadi Rp33.060 per kilogram. Bawang putih mengalami penurunan Rp30 menjadi Rp38.500 per kilogram serta gula konsumsi turun Rp50 menjadi Rp17.480 per kilogram.
Baca juga : Lonjakan Komoditas Pangan Dibayangi Pelemahan Kurs Rupiah
Sedangkan untuk ikan tongkol mengalami penurunan sebesar Rp290 menjadi Rp32.010 per kilogram. Ikan bandeng mengalami penurunan Rp220 menjadi Rp33.240 per kilogram. Garam halus beryodium yang turun Rp30 menjadi Rp11.610 per kilogram. Terakhir tepung terigu kemasan (noncurah) yang turun Rp20 menjadi Rp13.430 per kilogram.
Adapun harga minyak goreng curah tetap stabil di angka Rp15.210 per liter. (Z-2)
Baca juga : Pastikan Stok Aman, Kementan Kawal dan Pantau Ketersediaan di Kalteng
KPPU mengungkapkan berdasarkan hasil survei pemantauan di pasar tradisional, ditemukan bahwa mayoritas komoditas pangan mengalami lonjakan harga menjelang Lebaran 2025.
Bapanas telah melaksanakan pemantauan pasokan dan harga pangan di wilayah Kota dan Kabupaten Bandung pada 24-25 Maret 2025.
160 ton Minyak Goreng dan Gula kemasan telah ludes diserap masyarakat dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) PalmCo.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa deflasi tahun kalender (Y-to-D) tercatat sebesar 0,48%, sementara deflasi tahunan (Y-on-Y) mencapai 0,19%.
(Bapanas) memastikan ketersediaan pangan aman dan mencukupi hingga Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, stok Cadangan Beras Pemerintah Perum Bulog per 3 Maret 2025 berkisar di angka 1,9 juta ton
Pemerintah memiliki dua buah instrumen untuk mengendalikan pasokan dan menstabilkan harga pangan, yakni melalui regulasi harga dan cadangan pangan pemerintah (CPP).
Ketua Bapanas Arief Prasetyo Adi menerima kunjungan Menteri Pertanian Jepang Taku Eto. Pertemuan tersebut membahas terkait kerja sama ekspor-impor. Ekosistem pangan di Indonesia
Sekretaris Utama (Sestama) Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy memaparkan bahwa produksi beras di tahun ini akan mencapai 32,29 juta ton.
Bapanas akan lebih sering menggelar rapat secara daring, sebagai pengganti rapat luring yang lebih mengeluarkan banyak biaya.
Indonesia tidak lagi melakukan impor beras, jagung, gula konsumsi, hingga garam konsumsi mulai semester I 2025.
Bulog dan Perpadi sangat penting perannya dalam penyerapan hasil panen dengan HPP yang baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved