Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menyampaikan bahwa daya beli tidak bisa dikatakan turun.
Realisasi realisasi dari penarikan uang di momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) berada jauh di atas target.
Baca juga : Pastikan Pelayanan Optimal, Top Manajemen BSI Tinjau Layanan Akhir Tahun dan Tahun Baru di Cabang
"Realisasi penarikan uang kartal di selama Nataru mencapai Rp130 triliun. Artinya meningkat 10,7% dari Nataru tahun 2022 dan 104% lebih tinggi dari proyeksi Bank Indonesia. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya selalu di bawah proyeksi kami," kata Doni, Rabu (17/1/2024).
Baca juga : Praktisi Perbankan: Transaksi Tunai Masih Jadi Penyokong Pertumbuhan Ekonomi
Ke depan, pada Januari - April, didukung dua momentum yaitu Pemilu maupun Ramadan Idul Fitri, Bank Indonesia akan menyiapkan uang yang melebihi Nataru.
"Mungkin bisa akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Kisarannya di atas Rp 260 triliun yang akan kami siapkan," kata Doni. (Z-8)
Sejak awal tahun hingga 3 Juli 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp52,95 triliun dan Rp34,72 triliun.
Sistem pembayaran digital QRIS Tap ditargetkan mendukung percepatan digitalisasi pembayaran di Sulawesi Selatan
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
PENEBALAN Bantuan Sosial (Bansos) Sembako sebagai bagian dari paket stimulus yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga daya beli masyarakat.
Peneliti Ekonomi Makro dan Finansial Indef Riza Annisa Pujarama menilai lima stimulus ekonomi dari pemerintah tidak akan mampu mendorong daya beli masyarakat.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono mengaku pihaknya tidak dilibatkan dalam proses penetapan kebijakan pemerintah soal pemberian diskon tarif tol.
Peserta pameran, khususnya UMKM, sangat diuntungkan oleh ajang ini. Banyak di antaranya sukses besar dan bahkan langsung memesan slot untuk tahun berikutnya.
Pemerintah akan menyalurkan stimulus fiskal pada Juni hingga Juli 2025 sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved