Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Nilai tukar rupiah diperkirakan akan terus menguat di awal pekan ini. Peluang tersebut terbuka melanjutkan tren yang terjadi di pekan lalu. Namun kesempatan penguatan tersebut diramalkan tidak akan terlalu besar.
"Pelaku pasar masih akan mengonfirmasi proyeksi the Fed dengan data inflasi konsumen AS yang akan dirilis di Kamis (11/1) malam," ujar pengamat pasar uang Ariston Tjendra melalui keterangan tertulis, Senin (8/1).
Dia memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak ke kisaran Rp15.480 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp15.540 per dolar AS. Pada penutupan pasar sebelumnya, mata uang Garuda berada di level Rp15.516 per dolar AS.
Ariston mengatakan, penguatan rupiah terhadap dollar AS tertahan pekan lalu. Itu terjadi setelah data-data ekonomi !Negeri Paman Sam, terutama data tenaga kerja, menunjukkan perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca juga: Pertahankan Suku Bunga, BI Dinilai Berkomitmen pada Stabilitas Rupiah
"Selain itu, data yang berkaitan dengan manufaktur juga mengalami perbaikan. Hal ini mendorong pelaku pasar meragukan kemungkinan Bank Sentral AS lebih cepat memangkas suku bunga acuannya di tahun ini," kata dia.
Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah yang ditandai dengan adanya penyerangan terhadap kapal tanker minyak yang berlayar di laut merah juga menambah minat pasar terhadap dollar AS sebagai aset aman.
Kednati demikian, pasar masih bereskpektasi tinggi soal pemangkasan suku bunga acuan AS sebelum pertengahan tahun ini. Survei CME FedWatch Tool menunjukkan the Fed memangkas suku bunganya dengan probabilitas 92% di bulan Mei.
Baca juga: BI: Uang Rupiah Logam Tahun Emisi 1991-1997 tidak Berlaku Lagi
"Notulen rapat yang dirilis pekan lalu menunjukkan proyeksi the Fed mengenai pemangkasan suku bunga meskipun tingkat ketidakpastian masih tinggi. Oleh karena itu, peluang rupiah menguat terhadap dollar AS masih terbuka di awal pekan ini," tandas Ariston. (Z-11)
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved