Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEMERINTAH meraup dana senilai Rp21,75 triliun dari hasil lelang tujuh Surat Utang Negara (SUN) pada Rabu (3/1). Nilai tersebut diambil dari total penawaran yang masuk sebesar Rp39,80 triliun.
Ketujuh SUN yang dilelang tersebut ialah seri SPN03240404 (new issuance), SPN12250103 (new issuance), FR0101 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0102 (new issuance) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
"Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp21,75 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan yield SBN (Surat Berharga Negara) yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024," ujar Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Deni Ridwan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (3/1).
Baca juga : Kenaikan Suku Bunga BI Lebih Berdampak pada Bunga Deposito
Dia mengatakan, total penawaran yang masuk pada lelang perdana di 2024 itu setara 1,59 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya. Stabilnya pasar keuangan global seiring dengan ekspektasi atas pemangkasan Fed Fund Rate akan dimulai pada triwulan I tahun ini.
Baca juga : Tata Ulang Portofolio Investasi saat Terjadi Perubahan di Pasar
Selain itu, kata Deni, kinerja APBN tahun 2023 yang solid dengan realisasi defisit sebesar 1,65% dari PDB dan tingkat inflasi bulan Desember 2023 yang terjaga, menjadi katalis positif lelang SUN kali ini.
Seri SUN tenor 5 dan 10 tahun menjadi seri yang paling diminati investor pada lelang SUN kali ini. Jumlah penawaran dan yang dimenangkan masing-masing sebesar 46,78% dari total penawaran masuk dan 65,75% dari total tawaran yang dimenangkan.
Deni menilai, minat investor asing pada lelang SUN kali cukup baik dengan jumlah penawaran masuk sebesar Rp7,37 triliun. Mayoritas pada seri SUN tenor menengah panjang (5 dan 10 tahun) sebesar Rp4,6 triliun atau 62,9% dari total penawaran investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,94 triliun atau 13,5% dari total penawaran yang dimenangkan.
"Kondisi pasar SBN domestik yang relatif stabil pada awal tahun ini mendorong penurunan Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini sebesar 3 hingga 12 bps dari level WAY obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN sebelumnya," jelas Deni.
Adapun lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2024, sesuai dengan kalender penerbitan SBN yang telah ditetapkan. (Z-8)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Konflik Iran-Israel berpotensi membawa dampak langsung ke pasar keuangan global, termasuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin IHSG terkoreksi 1,74%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved