Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Wapres: Butuh Kebijakan yang Fleksibel untuk Perekonomian Global saat Ini

Fetry Wuryasti
02/1/2024 11:07
Wapres: Butuh Kebijakan yang Fleksibel untuk Perekonomian Global saat Ini
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberi sambutan saat pembukaan Perdagangan Perdana Saham Pasar Modal Indonesia Tahun 2024, Selasa (2/1).(MEDCOM/THEOFILUS IFAN SUCIPTO)

KONDISI perekonomian global menunjukkan perkembangan yang lebih bervariasi. Saat pertumbuhan ekonomi di banyak negara maju terus merosot, sebagian negara lainnya termasuk Indonesia justru mampu bertahan.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pada saat yang sama, agenda-agenda strategis yang akan membentuk wajah dunia di masa mendatang juga masih berjalan.

"Negara-negara terus bergulat dengan penguasaan teknologi artifisial, percepatan transisi energi, serta berbagai ikhtiar guna mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Wapres pada pembukaan Perdagangan Perdana Saham Pasar Modal Indonesia Tahun 2024, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1).

Baca juga: Wapres Optimistis Perdagangan Bursa Efek Tahun 2024 Semakin Baik

Di sisi lain, gejolak perekonomian global akibat tekanan inflasi, fluktuasi harga komoditas, maupun fragmentasi geopolitik, menuntut antisipasi serta respons kebijakan yang fleksibel, terukur, sekaligus andal, khususnya di bidang fiskal dan moneter.

"Namun demikian, secara keseluruhan, tahun 2024 masih menunjukkan tanda-tanda optimisme," kata Wapres.

Data BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2023 mencapai hampir 5% (year-on-year/ yoy). Terlebih jika mengaca pada kinerja pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2023, maka Indonesia sepantasnya optimistis.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Rp1,12 Juta per Gram

Selain stabilitas pasar modal yang terjaga, pertumbuhan positif nampak dari meningkatnya aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, serta jumlah investor ritel. Investor ritel pasar modal yang kini mencapai 12,16 juta, mengindikasikan adanya partisipasi masyarakat yang kian baik.

"Berbagai prestasi bursa efek juga diharapkan memberi suntikan optimisme yang lebih besar lagi, bagi pelaku pasar modal maupun masyarakat luas. Dengan eksekusi strategi dan kebijakan yang tepat, saya meyakini pasar modal Indonesia mampu berkinerja lebih cerah," kata Wapres. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya