Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) yang begerak dalam layanan Business Process Outsourcing (BPO) berbasis teknologi, mulai menunjukan langkah strategisnya menuju ekspansi internasional dalam proses penyaluran tenaga kerja Indonesia ke ranah global.
Dengan i potensi besar dari Tenaga Alih Daya (TAD) yang dimiliki Indonesia, GDPS berfokus dalam pemanfaatan bakat-bakat profesional Indonesia dan menghubungkannya dengan peluang karir internasional.
GDPS telah terlibat dalam diskusi dan kerja sama yang komprehensif dengan berbagai pihak dalam merencanakan secara cermat pendekatan untuk memasuki pasar global. GDPS juga turut menjalin kemitraan dan melakukan konsultasi yang luas untuk menciptakan jalur yang berkelanjutan bagi bakat-bakat Indonesia untuk berkembang di tingkat internasional, sekaligus memastikan kesesuaian dengan standar tenaga kerja internasional serta kebutuhan yang tersedia.
Baca juga : Kemnaker Miliki Komitmen Tingkatkan Kualitas SDM Tenaga Kerja Indonesia
“Mengamati potensi luar biasa yang dimiliki oleh tenaga kerja Indonesia, kami, PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) sangat antusias dengan langkah penting ini. Kami berkomitmen untuk memberikan mereka peluang-peluang internasional sekaligus membangun kerja sama yang bermanfaat secara global,” ungkap Direktur Utama PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) Cornelis Radjawane dalam keterangan tertulisnya.
GDPS berkomitmen untuk membentuk platform yang mulus bagi tenaga kerja Indonesia dengan menekankan pada pengembangan keterampilan, integrasi budaya, dan praktik ketenagakerjaan yang etis dalam lanskap pekerjaan internasional.
Ekspansi ini sejalan dengan misi perusahaan untuk memberikan suasana kerja yang aman dan nyaman kepada karyawan. Tidak hanya memberikan peluang kerja, tetapi GDPS juga memfasilitasi pertukaran pengetahuan, pemberdayaan ekonomi serta pertumbuhan bisnis yang menguntungkan bagi semua lini.
Baca juga : Qlue Akan Rekrut Diaspora Indonesia Untuk Perkuat Ekspansi Global
Langkah-langkah ini menegaskan komitmen GDPS dalam aksi nyata untuk kontribusi yang berarti pada arena internasional. Dengan kemitraan yang solid dan pendekatan yang berkelanjutan, GDPS optimis dapat membuka jalan bagi peningkatan kesempatan bagi para pekerja Indonesia di ranah global. (RO/E-1)
Baca juga : Human Resources (HR) Perlu Ketrampilan Kelola SDM dan Hadapi Tantangan
Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan hasil survei pada karyawan terpilih serta presentasi direksi.
Program Sinergi Mengajar terbukti mampu menjawab isu-isu ketenagakerjaan yang sebelumnya cukup dominan di area tersebut.
Kesiapan SDM menjadi pilar utama dalam menjaga daya saing industri manufaktur Indonesia khususnya di tengah dinamika global yang tak menentu.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
LPP PHI dan STIAMI menjalin kerja sama pengembangan pendidikan. Hal ini mengingat tingginya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang andal dan profesional di sektor perhotelan dan wisata.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia memberikan klarifikasi terkait dugaan tenaga kerja Indonesia (TKI) perempuan yang ditemukan di peti es dalam kondisi masih hidup.
Ikatan Pengusaha Kenshuusei Indonesia (Ikapeksi) yang beranggotakan alumni pemagangan di Jepang mengungkapkan pemerintah Jepang membuka 150 ribu lowongan kerja bagi WNI.
KemenP2MI mencegah keberangkatan enam calon pekerja migran Indonesia (CPMI) perempuan yang akan diberangkatkan secara nonprosedural ke Malaysia dan Jepang.
Para Pelaku Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Asosiasi P3MI merasa keberatan dengan salah satu pasal di RUU Perlindungan PMI.
Prabowo Subianto menegaskan akan menyelesaian masalah bilateral antara Indonesia dan Malaysia termasuk persoalan tenaga kerja Indonesia (WNI).
Listyo berharap Desk Ketenagakerjaan Polri dapat menjadi wadah untuk menyelesaikan konflik, antara pekerja dan perusahaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved