Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Pembayaran Lintas Negara Terkendala Lambat dan Mahal

Wisnu Arto Subari
11/7/2025 08:05
Pembayaran Lintas Negara Terkendala Lambat dan Mahal
Ilustrasi.(Freepik)

MENYEDIAKAN layanan pembayaran lintas negara memiliki sejumlah kendala yaitu lambat, mahal, dan sangat rumit. Pasalnya, aliran uang dari satu negara ke negara lain melewati banyak bank.

"Misalnya, mengirim uang poundsterling dari Inggris ke Indonesia. Aliran uang mulai dari bank pengirim Inggris ke bank koresponden di Inggris ke bank koresponden internasional ke bank koresponden Asia ke bank koresponden Indonesia dan bank penerima di Indonesia," papar Erma Epryani, Commercial Lead Wise Platform Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7). 

Selama ini, masyarakat menghadapi berbagai tantangan dalam mengirim uang ke luar negeri, mulai dari biaya yang tinggi, proses yang lama, biaya yang tidak transparan, hingga keterbatasan jam operasional bank. Padahal beragam kebutuhan internasional masyarakat, seperti orangtua yang membiayai pendidikan anak di luar negeri, pelajar internasional, pekerja Indonesia di luar negeri yang mengirimkan uang ke keluarga di Indonesia, hingga pelaku usaha yang melakukan transaksi internasional.

Digital Banking Product & Innovations Head SMBC Indonesia, Febri Rusli, menambahkan transaksi mata uang asing lewat kartu Jenius terbesar dari Jepang 26%, Eropa 20%, AS 19%. Per Maret 2025, pihaknya memiliki lebih dari 6 juta pengguna tumbuh sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Karena itu, Jenius menggandeng Wise Platform, infrastruktur pembayaran global untuk bank dan perusahaan internasional. Erma menjelaskan dengan Wise pengiriman uang ke luar negeri lebih singkat yaitu dari bank pengirim di Inggris ke akun Wise di Inggris ke akun Wise Ind ke bank penerima Indonesia.

Ia mengeklaim penggunaan Wise menghasilkan harga 3-5 kali lebih rendah dibandingkan yang biasa dan kecepatan mencapai 65% diproses kurang dari 20 detik. Hingga kini pihaknya dapat mengakses ke 160 negara dan 40 mata uang. (Ant/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya