Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KAPITALISASI pasar modal Indonesia per 30 November 2023 tercatat Rp11.238 triliun, tumbuh 18,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp9.499 triliun.
Pertumbuhan ini disebabkan penambahan emiten baru, aksi korporasi, dan kenaikan indeks dibandingkan dengan tahun lalu.
Hingga 30 November 2023 sudah ada 77 emiten baru yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau BEI. Jumlah itu termasuk yang paling tinggi dalam sejarah pasar modal di Indonesia dan juga dalam 5 tahun terakhir.
Baca juga : 99,69% Investor Lokal Dominasi Pasar Modal RI, Peluang Emas untuk Pemodal Asing
"BEI mencatat masih ada 27 calon emiten di pipeline, bisa dalam tahun IPO-nya atau mungkin dibawa ke tahun depan. Total emiten yang ada di pasar modal Indonesia sebanyak 902 perusahaan tercatat," kata Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan, di acara edukasi wartawan pasar modal, secara virtual, Rabu (13/12).
Total penggalang dana di pasar modal mencapai Rp53,8 triliun dari IPO 77 perusahaan tersebut, meningkat dengan periode tahun lalu, yang sebesar Rp33 triliun 59 emiten baru.
Pertumbuhan emiten baru dalam 5 tahun terakhir ini, dibandingkan dengan bursa ASEAN, pertumbuhan pasar modal Indonesia paling tinggi atau tumbuh sebesar 45,1 persen.
Baca juga : BEI Tidak Agresif Pasang Target Perusahaan IPO, Jelang Pemilu 2024
Diikuti oleh Thailand yang tumbuh 18,8%, Malaysia, Vietnam, Filipina. Sedangkan Singapura mengalami penurunan jumlah emiten dari 741 perusahaan tercatat di tahun 2018, dan kini menjadi 637 perusahaan, karena banyak yang delisting.
Dengan total 902 perusahaan, kapitalisasi pasar modal Indonesia juga paling tinggi di kawasan ASEAN, sekitar US$721 miliar, lebih tinggi dari dari Thailand US$490 miliar, diikuti oleh Singapura, Malaysia, Vietnam dan Filipina yang terkecil sebesar US$ 222 miliar.
Namun dari jumlah perusahaan tercatat, total perusahaan yang terdaftar di BEI masih di bawah Malaysia, yang mencapai 990 perusahaan.
Baca juga : RHB Sekuritas Luncurkan Daftar Emiten Small Cap Jewels Edisi Ke-13
Pasar modal Indonesia juga memiliki sekitar 5 juta investor, atau 1,88% dari total penduduk. Angka ini masih di bawah dari Vietnam yang sudah mencapai 7 juta investor.
"Dengan potensi yang ada, jumlah investor Indonesia masih relatif besar," kata Verdi.
Rata-rata nilai transaksi harian di pasar saham Indonesia per November 2023 mencapai Rp 10,5 triliun (US$697 juta per hari. Angka ini berada di peringkat ketiga di kawasan ASEAN, setelah Thailand dan Singapura kisaran US$1,5 miliar per hari transaksinya.
Baca juga : Rekor, Nilai IPO Hingga September Tembus Rp32,14 Triliun
"Secara price earning (PE), pasar modal Indonesia cukup bersaing dengan kawasan ASEAN, dengan PE 14,05, hanya kalah dari Filipina dan Singapura yang masing-masing 12 dan 10,99," kata Verdi. (Z-4)
Baca juga : Semester II 2021, Penggalangan Dana di Pasar Modal Diperkirakan Rp34,4 Triliun
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, dibuka menguat 87,25 poin atau 1,16% ke posisi 7.630,75.
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved