Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PELAKU pasar dan investor akan memantau seberapa bagus atau buruk inflasi Amerika Serikat sebelum bank sentral AS The Fed melakukan pertemuan.
Hal ini menjadi penting, karena merupakan kunci terakhir bagi pelaku pasar dan investor untuk menjaga apakah momentum pemulihan pergerakan pasar akan terus berlanjut atau tidak.
"Ada beberapa data penting yang akan menjadi perhatian saat ini. Pertama, akan dari Tiongkok, Presiden Xi Jinping dan pemimpin tinggi lainnya telah memulai Central Economic Work Conference, untuk membahas target dan pertumbuhan Tiongkok pada tahun 2024," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Selasa (12/12).
Baca juga : Kunjungi Vietnam, Presiden Tiongkok Xi Berebut Pengaruh dengan Biden
Hal ini menarik perhatian pelaku pasar dan investor, karena akan memperlihatkan sejauh mana Tiongkok mampu mendorong perekonomian melalui kebijakan moneter, fiskal, dan berbagai kebijakan industri di tahun depan.
Pertemuan ini diperkirakan akan berlangsung selama dua hari. Oleh karena itu ekspektasi pertemuan ini tentu setinggi langit, dengan harapan menjadi “game changer” perekonomian Tiongkok.
Baca juga : Harga Emas Turun Tajam Imbas Kuatnya Data Tenaga Kerja AS
Para pemimpin juga diharapkan dapat memberikan stimulus yang tepat untuk dapat menghadapi hambatan yang terjadi di Tiongkok, mulai dari hilangnya kepercayaan, turunnya daya beli dan konsumsi, turunnya sektor properti, capital outflow investor asing, hingga pasar tenaga kerja yang suram.
Hingga saat ini Tiongkok terus mendorong stimulus untuk dapat meningkatkan dukungan fiskal seiring tahun berjalan. Para pemimpin berjanji untuk memperkuat dukungan fiskal, agar dapat menjaga pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada tahun 2024 mendatang.
Kemudian, situasi dan kondisi di Jepang saat ini juga cukup panas. Banyak pelaku pasar dan investor menginginkan dan menyakini bahwa Jepang akan segera keluar dari tingkat suku bunga negatifnya.
Namun Bank Sentral Jepang mengatakan mereka tidak perlu terburu-buru untuk menghapuskan tingkat suku bunga negatif, karena mereka belum melihat bukti pertumbuhan upah yang cukup kuat untuk mendorong inflasi yang berkelanjutan.
Sebah pekan depan terakhir sebelum liburan, Bank Sentral Jepang akan mengadakan pertemuan untuk yang terakhir kalinya.
Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda sudah mengatakan tingkat suku bunga Jepang tidak akan berubah untuk sementara waktu, hingga data mendukung untuk terjadinya inflasi yang berkelanjutan serta kenaikan upah.
Dengan Bank Sentral Jepang sudah mengklarifikasi hal tersebut, maka nilai tukar Yen kembali melemah hingga 1%. Secara probabilitas, peluang kenaikan tingkat suku bunga Bank Sentral Jepang pada bulan December hanyalah 8%, dan langsung naik pada bulan Januari 2024 sebesar 46%.
"Normalisasi kebijakan kemungkinan akan terjadi pada bulan April mendatang," kata Nico.
Kemudian, data inflasi Amerika Serikat juga menjadi sangat penting. Secara proyeksi tahunan (yoy), inflasi diperkirakan akan turun meski tipis, namun inflasi inti AS diperkirakan masih akan tetap.
Sentimen positifnya adalah, apabila inflasi AS benar-benar mengalami penurunan khususnya inflasi inti, maka menjadi kabar baik bagi pelaku pasar dan investor.
"Kami belum melihat penurunan tingkat suku bunga AS akan terjadi pada bulan Maret 2024. Kalaupun semuanya berjalan dengan baik, kami yakin paling cepat adalah bulan Juni 2024, atau maju 3 bulan dari bulan September," kata Nico.
Pasar juga menilai bahwa The Fed belum akan secepat itu untuk menurunkan tingkat suku bunga, hingga The Fed dapat memastikan bahwa inflasi AS terkendali, ketenagakerjaan solid.
"Tentu ini memberikan dukungan bahwa soft landing berpotensi untuk terjadi," kata Nico. (Z-4)
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Hal tersebut diputuskan dalam kesepakatan tingkat tinggi dari komunikasi langsung Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden AS Donald Trump.
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan sedang melanjutkan komunikasi intensif dengan produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing.
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved