Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Moody's Turunkan Prospek Peringkat Hong Kong ke Negatif

Wisnu Arto Subari
06/12/2023 21:05
Moody's Turunkan Prospek Peringkat Hong Kong ke Negatif
Seorang wanita menyeberang jalan di tengah hujan di Hong Kong pada 18 Oktober 2023.(AFP/Peter Parks.)

LEMBAGA pemeringkat Moody's menurunkan prospek peringkat kredit Hong Kong menjadi negatif dari stabil pada Rabu (6/12). Ini menyusul perubahan serupa yang terjadi di Tiongkok sehari sebelumnya.

Perekonomian kota itu didukung oleh pembukaan kembali Tiongkok pascapandemi tetapi pemulihannya melambat pada paruh kedua tahun ini. Pemerintah pada bulan lalu merevisi perkiraan pertumbuhan setahun penuh menjadi 3,2%.

Moody's mengatakan pendorong utama prospek peringkat negatif Hong Kong ialah hubungan erat antara profil kredit pusat keuangan tersebut dan Tiongkok. "Perubahan dalam prospek peringkat Hong Kong mencerminkan penilaian Moody's terhadap hubungan politik, kelembagaan, ekonomi, dan keuangan yang erat antara Hong Kong dan daratan," kata lembaga tersebut dalam suatu pernyataan.

Baca juga: Brasil Tumbuhkan Ekonomi Kuartal III Sebesar 0,1%

Ini menjadi pertama kali Hong Kong kehilangan prospek peringkat stabil sejak Januari 2020. Badan tersebut mengatakan risiko-risiko negatif Tiongkok akan berarti risiko terhadap kelayakan kredit Hong Kong. 

Ia menambahkan bahwa perubahan dalam hubungan kelembagaan dan politik merupakan elemen kunci dari risiko kota tersebut. "Menyusul tanda-tanda berkurangnya otonomi lembaga-lembaga politik dan peradilan Hong Kong, terutama dengan pemberlakuan Undang-Undang Keamanan Nasional pada 2020 dan perubahan pada sistem pemilu Hong Kong, Moody's memperkirakan semakin terkikis otonomi (kota) dalam mengambil keputusan politik, kelembagaan, dan ekonomi secara bertahap," katanya.

Baca juga: Ekonomi Afrika Selatan Kontraksi 0,2% pada Kuartal III

"Proses yang sedang berlangsung ini tercermin dalam penilaian Moody's terhadap kualitas lembaga eksekutif dan legislatif Hong Kong."

Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang luas di Hong Kong setelah bekas jajahan Inggris itu dilanda protes demokrasi yang besar dan terkadang disertai kekerasan pada 2019. Pihak berwenang sejak itu memecat tokoh-tokoh oposisi dari badan legislatif dan menerapkan sistem pemilu khusus patriot yang meluas hingga ke tingkat lokal.

Moody's juga mengatakan tren melemahnya pertumbuhan di Tiongkok daratan akan berdampak pada perekonomian Hong Kong, termasuk melalui perluasan peluang yang lebih lambat bagi Hong Kong sebagai pusat ekonomi dan keuangan regional yang utama. "Pada gilirannya, pertumbuhan yang lebih lemah di Hong Kong dapat mengikis penyangga fiskal pemerintah, karena dukungan terhadap perekonomian secara luas menyebabkan peningkatan belanja publik," tambahnya.

AFP telah menghubungi pemerintah Hong Kong untuk memberikan komentar. Badan tersebut sehari sebelumnya menurunkan prospek peringkat kredit Tiongkok menjadi negatif dengan alasan meningkatnya utang di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia dan kekhawatiran terhadap sektor properti yang terpuruk.

Kementerian Keuangan Beijing mengatakan pihaknya kecewa dengan keputusan Moody's. Menurutnya, kekhawatiran lembaga tersebut terhadap prospek pertumbuhan dan fiskal berkelanjutan tidak perlu. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya