Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (4/12) berpotensi bergerak menguat terbatas seiring adanya sentimen dari tingkat global.
IHSG dibuka menguat 24,75 poin atau 0,35 persen ke posisi 7.084,66. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,42 poin atau 0,58 persen ke posisi 945,12.
"Kami melihat volatilitas global masih tetap tinggi dengan ketegangan geopolitik yang belum mereda. IHSG berpeluang bergerak menguat terbatas pada awal pekan ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
Dari mancanegara, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai kapan The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya, sehingga menurunkan imbal hasil US Treasury dan memperkuat ekspektasi bahwa The Fed selesai menaikkan suku bunga.
Baca juga:
> Indonesia Europe Investment Summit 2023 Dorong Kemitraan Dunia Usaha RI dan Eropa
> Jokowi: Harus Cepat Merespons Perubahan Geopolitik dan Ekonomi
Powell memberikan isyarat akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada 12-13 Desember 2023 mendatang.
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati rilis data Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang menguat ke level 51,7 pada November 2023, dari 51,5 pada Oktober 2023, yang mengindikasikan produksi dalam negeri kembali meningkat.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 168,89 poin atau 0,51 persen ke 33.226,60, indeks Hang Seng menguat 93,35 poin atau 0,55 persen ke 16.923,66, indeks Shanghai menguat 5,17 poin atau 0,17 persen ke 3.036,81, dan indeks Straits Times menguat 14,84 poin atau 0,48 persen ke 3.105,15. (Z-6)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor tertinggi kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025, melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
PT BNI Sekuritas mengumumkan pencetakan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Perusahaan Sekuritas yang Melakukan Perdagangan Langsung Saham dengan Nasabah Terbanyak.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Agustus 2025, dibuka menguat 62,16 poin atau 0,83% ke posisi 7.595,55.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved