Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BISNIS sepatu punya potensi yang cerah. hal ini dibuktikan oleh Samuel Sutanto. yang mendirikan KICKSY yang memperoleh pendanaan dalam situasi pandemi di 2021.
Bisnis itu diawali dari keresahan Samuel mencari jenama (brand) sepatu lokal bergaya korea dengan harga terjangkau dan berkualitas. Bermodal nekat, akhirnya dia bersama sang sahabat mulai berkolaborasi untuk menghadirkan desain sepatu yang menarik.
Usahanya pun berbuah manis, sepatu yang kini banyak digandrungi anak muda itu, bahkan sempat dipakai oleh banyak artis dan influencer, alhasil KICKSY kian sukses menjual miliaran rupiah sepatu.
Baca juga : Creeper dari Rihanna Kembali Hadir
Didirikan pada 2021, KICKSY memulai perjalanannya pada saat konsumen memiliki persepsi bahwa kualitas sepatu jenama internasional lebih bagus daripada sepatu lokal.
Namun, para pendiri KICKSY yakin pengrajin lokal pun bisa membuat sepatu dengan kualitas yang sama.
Baca juga : Inilah Inspirasi Flat Shoes dari Produk Brand Lokal Terkemuka
Sayangnya, belum ada jenama yang bisa mewakili aspirasi konsumen. Pada waktu itu, Samuel Sutanto dan mitranya kemudian mencoba peruntungan mereka dengan menjual sepatu bergaya korea untuk wanita.
Dua tahun berlalu, saat ini KICKSY sudah merambah ke model sepatu lain dan berkolaborasi dengan seniman-seniman muda lokal untuk meluncurkan sepatu-sepatu edisi terbatas.
Selain itu, KICKSY juga menempatkan diri sebagai pelopor brand khusus wanita dengan pendekatan pemasaran yang relevan dengan konsumen. Investor Pun mulai banyak berdatangan dan mulai melirik kinerja KICKSY yang terus membaik dari tahun ke tahun.
“Sebuah kehormatan bagi KICKSY bisa menjadi bagian dari ekosistem sepatu lokal di Indonesia” ujar Samuel yang merupakan lulusan Teknik Sipil Guangzhou University dan Beijing Post Telecommunication University.
Samuel mengungkapkan, sifatnya untuk tidak mau menyerah merupakan didikan dari kedua orang tua. Ia bahkan mengaku sudah bekerja saat masih duduk di bangku SMA.
“Kami dua bersaudara dan hanya anak laki laki seorang diri. Saya anak nomor dua. Kami saat SMA sudah mulai bekerja selepas pulang sekolah” ungkap Samuel yang sempat bekerja di bidang e-commerce itu. (Z-5)
Melalui local craftmanship, pembuatan sepatu lokal tidak hanya manjadi bisnis, tapi juga merupakan bagian penting dari pemberdayaan lokal, warisan budaya, dan identitas.
Terdapat lebih dari 1.300 keping kristal Swarovski yang tertempel di tiap pasang De Luxe Squared.
Koleksi ini mengambil inspirasi dari hampir 20 siluet untuk olahraga termasuk karate, anggar, sepak bola, gulat, lompat jangkit dan bahkan lari rintang.
SEBELUM menghadiri pesta atau kondangan, para wanita tentu mempersiapkan busana apa yang akan dikenakan, riasan wajah, hingga alas kaki.
Wedges adalah fashion statement bagi Jelita namun perlu dipertimbangkan kenyamanan dan keamanannya.
MEMBELI sepatu untuk balita bisa menjadi hal yang menantang. Tak jarang, sepatu balita yang dibelikan orangtuanya kebesaran atau kekecilan.
Kasus penyakit autoimun mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi
Pandemi covid-19 yang terjadi empat tahun lalu ternyata tidak melulu menjadi cobaan. Itu juga membawa keuntungan bagi beberapa pihak, salah satunya adalah Huggy Boo.
Industri pariwisata global menunjukkan pemulihan yang luar biasa pasca-pandemi, dengan 1,4 miliar wisatawan internasional tahun 2024, hampir setara dengan jumlah sebelum pandemi.
Namun, pascapandemi kondisi perkembangan angka kemiskinan secara bertahap terus membaik.
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Lebah di Eropa telah terserang jamur nosema yang menular dan mematikan. Nosema dapat disebarkan melalui kelopak bunga selama penyerbukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved