Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (22/11) sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham sektor infrastruktur.
IHSG ditutup melemah 54,84 poin atau 0,79 persen ke posisi 6.906,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,12 poin atau 0,34 persen ke posisi 912,59.
"Bursa Asia bergerak melemah, pasar tampaknya merespon terkait risalah pertemuan The Fed," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
Dalam risalah pertemuan The Fed, para peserta rapat terus menilai bahwa kebijakan moneter harus dijaga cukup ketat agar inflasi dapat kembali ke sasaran sebesar 2 persen dari waktu ke waktu.
Dengan demikian, pasar menilai risalah tersebut memberikan sinyal bahwa The Fed masih akan menggunakan kebijakan moneter yang ketat.
Dengan indikasi The Fed menggunakan tool kebijakan moneter yang restriktif, akan memberikan kemungkinan kecil The Fed akan memangkas suku bunga acuannya.
Dari dalam negeri, pelaku pasar juga menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) pada 22-23 November 2023, tentunya keputusan akan arah kebijakan moneter BI dinantikan oleh pasar setelah hasil risalah The Fed yang cenderung kebijakan moneter yang restriktif.
Baca juga:
> DPRD DKI Pertanyakan Konsep Revitalisasi Terminal Blok M
> BEI Sebut IHSG Selalu Bertumbuh Saat Tahun Politik
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi sebesar 2,66 persen, diikuti sektor kesehatan yang naik sebesar 0,44 persen.
Tiga sektor turun yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 5,44 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor transportasi dan logistik yang masing- masing turun sebesar 2,52 persen dan 1,11 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRIN, CITY, JARR, PSDN dan EDGE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni PTMP, MDKA, PGEO, CARE dan STRK.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.028.165 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,53 miliar lembar saham senilai Rp8,56 triliun. Sebanyak 180 saham naik, 355 saham menurun, dan 225 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 97,69 poin atau 0,29 persen ke 33.451,80, indeks Hang Seng menguat 0,70 poin atau 0,00 persen ke 17.734,60, indeks Shanghai melemah 24,32 poin atau 0,79 persen ke 3.043,961 indeks Strait Times menguat 18,58 poin atau 0,60 persen ke 3.114,92. (Z-6)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Agustus 2025, dibuka menguat 62,16 poin atau 0,83% ke posisi 7.595,55.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 7 Agustus 2025, dibuka menguat 42,59 poin atau 0,57% ke posisi 7.546,34.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka menguat 16,41 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.531,60.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor tertinggi kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025, melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved