Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
RUMAH Tempe Indonesia, produsen tempe, baru-baru ini meraih prestasi gemilang sebagai top 5 dalam kategori agro dari program Entrepreneur Development Kemenkop. Untuk mencapai prestasi tersebut tentu bukanlah suatu hal yang mudah bagi Rumah Tempe Indonesia, karena seleksi pada program ini sendiri berlangsung cukup lama, yakni sejak Maret 2023 hingga November ini.
“Program EntDev ini diikuti oleh 5.000 peserta dan dikurasi menjadi 1.000 peserta, yang kemudian dilakukan pendampingan usaha hingga akhirnya dipilih 5 terbaik untuk masing-masing kategori,” ungkap owner Rumah Tempe Indonesia, Bela Putra Perdana, Rabu (22/11).
Didirikan pada 6 Juni 2012, Rumah Tempe Indonesia awalnya berdiri dengan misi untuk menjawab kebutuhan produksi tempe yang higienis, ramah lingkungan, dan memiliki sertifikasi pangan. Sebagaimana yang kita tahu, permintaan akan makanan pokok asli Indonesia ini sangatlah besar, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, belum ada satupun produsen tempe yang mampu menembus sertifikasi pangan yang dibutuhkan supermarket dan ekspor, contohnya BPOM dan sertifikasi halal.
Berkat kegigihannya, pionir produksi tempe higienis ini menjadi penerima sertifikasi Standar Nasional Indonesia pertama untuk kategori tempe dan menjadi rujukan bagi para produsen tempe di Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi mereka yang ingin mengangkat harkat dan martabat tempe, salah satunya dengan cara memperbaiki proses produksinya menjadi lebih baik.
Menjadi top 5 dari kategori agro di Indonesia, brand dengan akun Instagram @rumahtempeindonesia.official ini menganggap prestasi tersebut sebagai langkah awal bagi mereka untuk berbuat yang lebih ekstra kedepannya. Karena menurut Putra, kunci kesuksesan Rumah Tempe Indonesia terletak pada konsistensi untuk terus belajar dan mempertahankan kualitas.
“Kami sadar kalau kami memutuskan untuk berhenti belajar dan berinovasi maka kami akan jatuh," kata Putra.
Dalam meningkatkan kinerja di sektor agro, Rumah Tempe Indonesia menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, untuk mengembangkan produk-produk dengan nilai tambah. Misalnya, dengan berkolaborasi bersama perusahaan Jepang untuk menciptakan green tempe dengan khasiat unik, di mana mereka mencampurkan tempe dengan alga yang dibawa langsung dari Jepang. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan Korea Selatan untuk membuat produk makanan ringan yang sehat dan dapat dinikmati oleh segala usia.
“Untuk di dalam negeri, kami bekerja sama dengan universitas untuk membuat produk tepung tempe yang tinggi protein dan menjadi produk subtitusi tepung yang ada saat ini,” ujar Putra.
Dalam upayanya meningkatkan kinerja di sektor agro, Rumah Tempe Indonesia turut bekerja sama dengan universitas dan pemerintah untuk memberikan pelatihan higienitas kepada para produsen tempe di lingkup nasional, serta memfasilitasi alat-alat produksi ramah lingkungan yang mereka buat sendiri.
“Saat ini, alat kami sudah masuk di semua provinsi di Indonesia. Kami senang untuk dapat memberikan dampak kepada bangsa Indonesia dengan cara kami sendiri, yaitu di bidang tempe,” tambahnya.
Rumah Tempe Indonesia akan terus mempertahankan sertifikasi seperti BPOM, Halal, SNI, dan HACCP sebagai bukti komitmennya terhadap kualitas produk. Mereka juga terus berinovasi untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah dan membuka peluang kerja sama.
"Kami berencana mengembangkan brand ini sampai ke mancanegara. Saat ini, kami telah melakukan R&D produk yang bisa bertahan lebih dari 1 tahun,” ucap Owner Rumah Tempe Indonesia.
Dalam upayanya, mereka kini juga telah menjalin komunikasi dengan pembeli di luar negeri, dengan harapan produk tempe Indonesia dapat lebih dikenal di pasar internasional. "Kami berharap agar tempe dapat diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia," tutupnya. (Z-6)
Bagi Pemprov Sulsel, penghargaan ini menjadi momen penting dalam memperkuat kolaborasi antarpemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha.
Pabrik Prambanan milik PT Sarihusada Generasi Mahardhika berhasil meraih Penghargaan Industri Hijau sebagai Peringkat Pertama dalam kategori Kinerja Terbaik Penerapan Industri Hijau.
PMO Global Awards oleh PMI adalah ajang tahunan yang memberikan pengakuan kepada tim dan pemimpin PMO terbaik di dunia.
Mohamed Salah mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Pria versi Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA) untuk ketiga kalinya
PT Astra Agro Lestari meraih Anugerah Ekonomi Hijau berkat dua inovasi strategis di industri kelapa sawit. Dua inovasi itu meliputi teknologi methane capture dan pupuk organik Astemic.
PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI) menerima kehormatan sebagai nominasi unggulan dalam ajang Best Human Capital Awards 2025. MCCI masuk nominasi untuk tiga kategori sekaligus.
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar tersebut merupakan upaya pengendalian inflasi daerah
PRESIDEN Prabowo Subianto mengancam agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kebutuhan pangan. Soal permasalahan beras, ia memperingatkan penggilingan beras skala besar
Blue bites adalah bentuk konkret dari konsep blue food, yaitu pangan yang berasal dari ekosistem perairan, laut, pesisir, sungai, dan danau—seperti ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.
EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved