Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mencapai 5,1%. Angka tersebut berada dalam kisaran target pertumbuhan tahun ini yang dipatok 5% hingga 5,3%.
“Kami melihat di kuartal tiga masih bisa tumbuh di 5,1% dan keseluruhan tahun kami perkirakan growth dari PDB (Produk Domestik Bruto) masih di 5,1%,” ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (25/10).
Prakiraan pertumbuhan itu serupa dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari berbagai lembaga internasional. Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5% di tahun ini dan 5% di 2024.
Baca juga : APBN Defisit Rp35 Triliun hingga Pertengahan Desember 2023
Kemudian Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5% di 2023 dan melambat menjadi 4,9% di tahun depan. Sementara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,9% tahun ini dan naik menjadi 5,2% di 2024.
“Bloomberg Consensus 5%, ini berarti di kuartal akhir diperkirakan masih akan bertahan,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani meyakini ekonomi Indonesia masih tumbuh cukup baik di tengah banyaknya tekanan eksternal. Kondisi perekonomian domestik Indonesia dinilai masih berdaya tahan. Indeks keyakinan konsumen (IKK) misalnya, berada di level yang cukup optimis, yaitu 121,7 pada September 2023.
Baca juga : APBN 2024 Cerminkan Optimisme dan Kewaspadaan
Lalu Mandiri Spending Index di periode yang sama menunjukkan angka 35,5. Sementara indeks penjualan riil juga masih mencatatakan pertumbuhan positif, yakni di angka 1%. Selain itu Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia masih berada di zona ekspansif pada bulan kesembilan 2023, yakni 52,3.
Sedangkan konsumsi listrik untuk bisnis tercatat melambat, yakni 9,4%. Bahkan angka pertumbuhan konsumsi listrik industri tercatat -0,3%. “Ini harus kita lihat, karena PMI manufaktur positif, tapi konsumsi listrik industri negatif. Harus diwaspadai apakah dampak RRT mulai ke sini,” jelas Sri Mulyani.
Kemudian indikator lain yang mencerminkan perekonomian dalam negeri masih cukup berdaya tahan ialah konsumsi semen yang masih tumbuh positif. Dari data Kemenkeu, konsumsi semen pada September 2023 tercatat tumbuh melambat 4,9%.
Baca juga : APBN Kembali Catatkan Surplus Rp67,7 Triliun, Menkeu: Trennya Cukup Baik
Beragam indikator itu, kata Sri Mulyani, menjadi dasar optimisme pertumbuhan perekonomian dalam negeri di tahun ini. “Meski dengan situasi menekan dan dinamis, konsumsi terjaga confidence, kita jaga stabilitas ekonomi melalui berbagai alat yang kita miliki,” pungkas dia. (Z-4)
Baca juga : 9 Fraksi DPR Setujui Kerangka Ekonomi Makro RAPBN 2024, Dengan Catatan
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Ketidakpastian dunia saat ini disebut bakal bersifat permanen dan mengubah tatanan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal pembentukan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri.
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyatakan bahwa gaji ke-13 bagi ASN bisa mendorong konsumsi rumah tangga meskipun terbatas.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved