Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (15/9) pagi, dibuka menguat 5,50 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.964,83.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,86 poin atau 0,09 persen ke posisi 956,47.
"Hari ini IHSG berpotensi tes untuk break resistance di 6.950-7.000 dengan menunggu data industrial production dan retail sales Tiongkok yang akan rilis pukul 9 nanti. Level support IHSG berada di 6.920-6.930 dan resistance IHSG berada di 6.970-7.000," ungkap Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman dalam analisis hariannya.
Baca juga: Anggota Komisi VI DPR RI: Investasi Jangan Sampai Korbankan Rakyat
Sementara riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG di perdagangan Kamis (14/9) ditutup naik 0,34 persen (sesuai proyeksi), akan tetapi asing mencatat net sell sebesar Rp106 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, FREN, INDF, UNTR, dan ANTM.
Baca juga: Pegadaian Kenalkan Investasi Emas ke Suporter Sepak Bola
Bursa Asia Pasifik mencatat kenaikan. Pada Kamis, sebagian besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami kenaikan. Di antara yang mencatat kenaikan signifikan adalah Nikkei sebesar 1,41 persen, begitu juga dengan Kospi dan TSEC Weighted Index yang masing-masing menguat 1,51 persen dan 1,36 persen. (Medcom/Ant/Z-6)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved