Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/9) ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
HSG ditutup melemah 29,42 poin atau 0,42 persen ke posisi 6.933,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,25 poin atau 0,55 persen ke posisi 953,46.
"Bursa saham global bergerak variatif, yang mana pasar cenderung bersikap wait and see menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS) pada pekan ini sebagai petunjuk pergerakan suku bunga The Fed," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik Rp1.000 per Gram
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu GTBO, WIIM, MEDC, TPMA, dan MARI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni ASSA, WIDI, AEGS, RELF, dan ITMG. (Z-6)
Baca juga: Realisasi Investasi Sumut Semester I 2023 Naik Hampir 16%
Sementara Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 308,59 poin atau 0,95 persen ke 32.776,39, indeks Hang Seng melemah 70,55 poin atau 0,39 persen ke 18.025,89, indeks Shanghai melemah 5,72 poin atau 0,18 persen ke 3.137,06, dan indeks Strait Times melemah 3,82 poin atau 0,12 persen ke 3.214,46. (Z-6)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved