Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PADA Senin (4/9) sesuai Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) nomor Kep-00055/BEI/03-2023 perihal Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas, telah berlaku efektif normalisasi atas ketentuan batasan persentase Auto Rejection Bawah Tahap II (Auto Rejection Simetris).
Dengan demikian, tingkat batas Auto Rejection Atas (ARA) akan sama besar dengan kisaran Auto Rejection Bawah (ARB), yaitu menjadi sebesar 35% bagi harga saham Rp50-200 per lembar. Kemudian ARA dan ARB menjadi 25% bagi harga saham Rp200-Rp5.000 per lembar. Selanjutnya ARB dan ARA menjadi 20% pada harga saham di atas Rp5.000 per lembar.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (4/9), ditutup pada level 6.996,75 menguat 19,09 poin (+0,27%). Dengan top gainers atau saham dengan kenaikan tertinggi, yaitu saham Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) sebesar 15% berada pada level 115 per saham, diikuti saham Sumber Global Energy Tbk (SGER) yang naik 11,23% ke level 1.535 per saham.
Baca juga: Implementasi Kebijakan Batasan Persentase Auto Rejection Simetris Mulai 4 September
Adapun pemberlakuan Auto Rejection Simetris juga berdampak kepada tersungkurnya sejumlah saham, antara lain saham Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) yang tersungkur -34,94% ke level 54. Kemudian, saham Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) yang merosot sebesar 15,56% ke level 114 per saham. Serta saham Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) yang tersungkur -13,75% ke level 69 per saham.
Terpantau investor asing ramai membeli sejumlah saham hari ini, terbesar pembelian asing pada saham Bank Negara Indonesia Tbk sebanyak Rp402,7 miliar, dan membuat saham BBNI terkerek naik 3% ke level 9.450 per saham. BBNI juga menjadi saham dengan turnover atau perdagangan paling aktif sore ini.
Baca juga: OJK Terbitkan POJK Nomor 15 Tahun 2023 untuk Kenali Nasabah di Sektor Pasar Modal
Saham selanjutnya yang diburu oleh investor asing yaitu Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp55,1 miliar yang mendorong saham BBRI naik 0,90% ke level 5.625 per saham. Saham urutan ketiga yang terbesar dibeli asing yaitu pada Bumi Resources Mineral Tbk, sebanyak Rp34,4 miliar, yang mendorong saham BRMS menguat 3% ke level 206 per lembar saham. Sedangkan urutan keempat terbesar yang diburu asing yaitu saham AKR Corporindo Tbk sebesar Rp30,4 miliar, dan mendongkrak saham AKRA naik 2,34% ke level 1.530 per saham.
Pegiat edukasi saham Emtrade, Ellen May, menyarankan agar investor pasar modal terutama ritel agar lebih fokus kepada saham-saham jangka menengah. Dia juga menyarankan agar investor tidak membeli saham yang secara likuiditas kecil.
“Sebab saham likuiditas kecil akan mudah dibanting dan mengalami auto rejection bawah (ARB). Tapi pada saham yang likuiditasnya dan bid offernya besar, yang meski terjadi ARB hingga 20% - 30%, harga sahamnya tidak akan mudah turun,” kata Ellen, melalui siaran edukasi media sosialnya.
Hal itu memang sudah menjadi karakter atau ranahnya bagi saham-saham yang mudah turun itu mereka yang likuiditasnya benar-benar kecil, dengan batas ARB 35% per 4 September 2023.
“Sehingga kembali lagi ke likuiditas. Ketika ARB-nya 35%, maka likuiditas perlu sangat diperhatikan,” kata Ellen.
Namun menurutnya saham-saham Indonesia masih jauh lebih “jinak” dibandingkan saham-saham Amerika. Alasannya, saham Amerika gerakan fluktuasinya menurut dia jauh lebih kejam, harus terus dimonitor dan sulit untuk di-hold lama seperti saham Indonesia.
Sebelumnya Head of Research Center Mirae Asset Sekuritas Roger MM bilang bahwa berlakunya ARB simetris akan membuat aktivitas trading saham lebih menarik, karena rentang antara ARB dan ARA akan lebih jauh. Dengan demikian, volatilitas pasar yang terjadi akibat kebijakan ARB simetris dapat dimanfaatkan investor untuk masuk ke saham-saham yang sedang terdiskon.
"Jadi kalau ada berita negatif lalu saham turun 20 persen-30 persen, investor bisa masuk langsung beli," kata Roger, beberapa waktu lalu.
Namun, investor, terutama yang baru harus semakin berhati-hati dan tidak tergesa-gesa saat memilih saham. Dia tekankan tidak perlu cemas bila kehilangan momen atau informasi untuk membeli. Akan lebih baik, kata Roger, bila investor kembali melihat fundamental dari emiten tersebut dan sejauh mana prospek usaha dan sahamnya.
“Jangan hanya melihat pergerakan saham saja. Sebab sekarang banyak yang FOMO (Fear of Missing Out)-nya, saham yang bergerak dikit dibeli tahu-tahu ARB," kata Roger. (Try/Z-7)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Salah satu aspek yang menjadi peranan penting dari pertumbuhan ekonomi saat ini adalah masuknya investasi langsung atau yang disebut dengan Foreign Direct Investment (FDI).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Senin 2 Juni 2025, dibuka melemah 41,33 poin atau 0,58% ke posisi 7.134,49.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 0,53% dalam sepekan terakhir dengan ditutup di level 7.175,819.
Eskalasi konflik Israel vs Iran berpotensi mengoreksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 12 Juni 2925, dibuka melemah 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.211,85.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, dibuka melemah 16,15 poin atau 0,22% ke posisi 7.214,59.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved