Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Cari Pembiayaan untuk Optimalisasi Energi Baru Terbarukan

Media Indonesia
22/8/2023 07:00
Cari Pembiayaan untuk Optimalisasi Energi Baru Terbarukan
Indonesia memerlukan banyak investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT).(Ist)

INDONESIA telah berkomitmen melakukan transisi energi dalam menghadapi ancaman perubahan iklim dunia. Guna mewujudkannya, diperlukan dukungan pembiayaan agar peralihan ke energi bersih dapat dilakukan.

Merujuk International Renewable Energy Agency (Irena), transisi energi adalah salah satu jalan transformasi energi global yang didominasi bahan bakar fosil menjadi net zero emission atau energi nol karbon pada paruh kedua abad ke-21.

Untuk mempercepat pencapaian target energi bersih, Indonesia memerlukan banyak investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT). Penanaman modal di sektor itu tak cuma di sisi domestik, tapi juga internasional.

Baca juga: Percepat Implementasi ETM untuk Beralih ke Energi Bersih

Karenanya, perlu kolaborasi semua pemangku kepentingan agar investasi dapat masuk. Torehan positif sedianya dikantongi melalui Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform yang dirilis di Konferensi Tingkat Tinggi G-20 Bali.

Itu merupakan kerangka pembiayaan dan investasi pemerintah untuk mendanai dan mengelola kegiatan transisi energi Indonesia. Platform itu juga menjadi batu pijakan awal bagi Indonesia untuk mengantongi banyak investasi di sektor EBT.

Baca juga: PLTS di Dua Pabrik PT Uni-Charm Indonesia Tbk Resmi Beroperasi

Melalui Keputusan Menteri Keuangan RI No 275/KMK.010/2022, pemerintah menugaskan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) (persero) untuk mengelola Indonesia ETM Country Platform. Pembentukan platform itu untuk pemberian dukungan fiskal melalui kerangka pendanaan dan pembiayaan guna percepatan transisi energi di sektor ketenagalistrikan.

Sumber investasi platform nasional Indonesia berasal dari pembiayaan campuran melalui PT SMI, termasuk filantropis, lembaga pembangunan bilateral, multilateral, dan lembaga pembiayaan iklim.

Proyek pembangkit listrik

PT SMI mengucurkan dana untuk berbagai proyek pembangkit listrik yang memanfaatkan EBT. Sejumlah proyek yang dibiayai, yakni 17 Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), 4 Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), 3 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), 3 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), 1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Dalam pembiayaan infrastruktur sektor energi, PT SMI bekerja sama dengan Bank Dunia dan Green Climate Fund sebagai penyedia dana.

Total kontribusi seluruh proyek terhadap penurunan gas emisi rumah kaca atau emisi karbon tercatat 3,4 juta tCo2 eq per tahun dengan total potensi carbon credit equivalent US$6,8 juta per tahun.

Baca juga: Komitmen Nol Emisi Karbon, PLN Kembangkan Pembangkit EBT Secara Prudent

Pemerintah melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 menargetkan pengurangan emisi GRK mencapai 475 juta tCO2.

Strategi dan langkah-langkah yang ditempuh Indonesia bakal dikupas dalam Executive Forum Media Indonesia bertajuk Pembiayaan Renewable Energy pekan depan, di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta.

Forum itu akan dihadiri Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi, Direktur Utama PT SMI (persero) Edwin Syahruzad, Kepala Divisi Evaluasi Lingkungan Sosial dan Teknik PT SMI (persero) Gan Gan Dirgantara. Selain itu, turut hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Pesisir Selatan Hadi Susilo, dan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa. (Mir/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik