Jateng Perkuat Investasi lewat Forum Bisnis

Ihfa Firdausya
29/7/2025 22:39
Jateng Perkuat Investasi lewat Forum Bisnis
Peresmian Central Java Investment and Business Forum (CJIBF) 2025 di Jakarta oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi (ketiga dari kiri).(MI/Ihfa Firdausya )

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah melakukan kolaborasi dengan 35 kabupaten/kota di Jateng, dunia, usaha, dan investor melalui agenda Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025. CJIBF hadir sebagai forum kolaborasi untuk membangun potensi-potensi wilayah di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi menyampaikan wilayahnya sangat strategis menjadi tempat investasi. Untuk itu Pemprov Jateng melalui CJIBF ingin menggali lebih jauh potensi investasi di Jawa Tengah.

"Jawa Tengah mempunyai pertumbuhan ekonomi yang signifikan, yaitu 4,96%, di atas nasional. Ini berkat investasi-investasi yang datang di Indonesia, khususnya wilayah Jawa Tengah, itu Rp21,9 triliun," kata Lutfi dalam acara CJIBF 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/7).

Dari angka tersebut, jumlah penanaman modal asing (PMA) di Jawa Tengah lebih besar dari penanaman modal dalam negeri (PMDN), yakni 64% atau Rp14,08 triliun. Sementara PMDN sebesar Rp7,77 triliun atau 36%.

Potensi investasi tersebut, katanya, akan terus diperbesar karena pertumbuhan ekonomi Jateng akan semakin bagus dengan mengutamakan padat karya.

"Baru saja kita diundang Duta Besar Inggris yang Oktober nanti akan ke tempat kita," ungkap Lutfi.

Gubernur Jateng mengungkapkan sejumlah keunggulan investasi di Jawa Tengah. Pertama jaminan keamanan dan kepastian hukum yang jelas.

"Perizinan sangat mudah karena sudah sistem OSS (online single submission)," ujarnya.

"Tidak kalah pentingnya lahan kita cukup, sumber daya manusia berlimpah, upah yang kompetitif. Ini yang menarik investasi di Jawa Tengah," beber Lutfi.

Selain itu kehadiran kawasan ekonomi khusus (KEK) semakin menjadi daya tarik investasi di Jateng. Misalnya ada KEK Batang dan KEK Kendal.

"Tidak menutup kemungkinan area-area lain akan kita kembangkan. Contoh akan kita kembangkan aglomerasi di wilayah masing-masing. Mulai Solo Raya, Semarang Raya, sehingga secara tidak langsung akan menumbuhkan ekonomi baru di wilayah kita," tutur Lutfi.

Selain itu potensi ekonomi baru terbarukan juga banyak di Jawa Tengah. Lutfi mengatakan desa mandiri energi di Jateng sudah hampir 2.000 desa.

"Mereka sudah punya kualifikasi sudah menggunakan energi terbarukan," katanya.

"Untuk geothermal/panas bumi, BUMD kita JPEN sudah menggunakan gas bumi untuk pengganti LPJ. Termasuk di KEK Kendal ada panel surya yang terbesar di Indonesia bahkan Asia. Kita punya waduk besar Jragung, Gajah Mungkur, Kedung Ombo, bisa kita eksplorasi terkait energi terbarukan. Termasuk wisata green economy di wilayah Karimun Jawa," pungkasnya.

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra menyebut investasi menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Pada triwulan pertama 2025, perekonomian Jawa Tengah tumbuh sebesar 4,96% year-on-year.

"Investasi menjadi salah satu kontributor utama terhadap produk domestik regional bruto sebesar 28,65% dan mencapatkan pertumbuhan sebesar 4,18% year-on-year," katanya.

Untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, pemerintah provinsi Jawa Tengah bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersinergi melalui inisiatif koridor ekonomi, perdagangan, investasi, dan pariwisata (Keris) Jawa Tengah Inisiatif KRIS Jateng bertujuan mendorong akses pasar ekspor Jawa Tengah menjadi one-stop service pusat informasi dan promosi investasi serta mempromosikan destinasi pariwisata. Salah satu upaya KRIS Jateng untuk mencapai tujuan tersebut adalah secara rutin menyelenggarakan Central Java Investment Business Forum atau (CJIBF).

Tahun ini mengambil tema Inclusive and Sustainable Investment for Food Security and Renewable Energy.

"Pada opening CJIBF yang telah dilaksanakan pada 5 Mei 2025 lalu mencatatkan pencapaian yang baik. Nilai letter of intent investasi mencapai Rp233 miliar. Selain itu paratkan investor yang hadir pada opening CJIBF 2025 juga terus berkoordinasi dengan projek owner di Jawa Tengah untuk menindaklanjuti hasil one on one meeting yang telah dilakukan," kata Rahmat.

Tahun ini CJIBF mempromosikan berbagai proyek unggulan dari sektor energi terbarukan, agribusiness modern, hingga kawasan industri ramah lingkungan yang semuanya mengedepankan prinsip keberlanjutan.

Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari menyebut CJIBF dilaksanakan dalam tiga kegiatan, sejak April, hari ini, dan November 2025.

"Pada acara ini diberikan berbagai penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah kepada Kepala daerah, investor atau selaku usaha baik dalam maupun negeri, pengelola kawasan industri yang menunjukkan capaian kinerja investasi tertinggi selama 2024, termasuk beberapa penandatanganan berupa kepeminatan atau letter of intent kemitraan perusahaan besar dengan UMKM, serta perjanjian kerja sama dengan provinsi lain," paparnya.

Pihaknya juga membuka kesempatan para investor yang berminat untuk menggali lebih jauh proyek-proyek investasi prioritas Jateng melalui sesi one-on-one meeting.

"Kami juga menghadirkan beberapa booth yang dapat dikunjungi dari KEK, kawasan industri, pelaku usaha, dan Kabupaten di Jawa Tengah," pungkasnya. (Ifa/E-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya