Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Perusahaan bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal Amerika Goldman Sachs Group Inc meramalkan tingkat suku bunga The Fed akan mulai turun pada semester pertama 2024.
Menurut mereka, The Fed akan menurunkan tingkat suku bunga pada akhir Juni tahun depan. Langkah tersebut kemudian akan terus dilakukan secara bertahap setiap 3 bulan sekali.
"Pemotongan tingkat suku bunga didorong oleh keinginan untuk menormalkan tingkat suku bunga yang harus mendekati inflasi," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Senin (14/8).
Baca juga: Tekanan Rupiah Lebih Didominasi Faktor Data Ekonomi Eksternal
Yang menarik, Goldman mengatakan tingkat suku bunga The Fed pada September 2023 akan dipertahankan untuk tidak berubah. Kenaikan baru akan dilakukan pada pertemuan di November 2023.
Menurut mereka, proses normalisasi tidak harus menurunkan tingkat suku bunga, tapi juga bisa dengan membiarkan tingkat suku bunga di level yang sama.
Baca juga: Kurs Dolar Tertinggi Terhadap Yen Jelang Data Inflasi AS
"Sejauh ini kami yakin ada ruang yang masih besar bagi The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga. Namun dalam prosesnya, inflasi masih berpotensi untuk turun, begitupun dengan inflasi inti. Hal ini memberikan harapan inflasi inti akan turun lebih dalam," tandas Nico. (Z-11)
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Bulan ini, Mei 2025, jadi waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Pasalnya, nilai tukar rupiah mulai stabil.
Pasar properti residensial Indonesia awal 2025 tumbuh terbatas. Penjualan hanya naik 0,73% YoY, didorong oleh kenaikan harga di segmen rumah kecil-menengah.
Kami perkirakan FFR akan turun dua kali yaitu sekitar bulan September sekali dan di bulan Desember
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis 8 Mei 2025, dibuka menguat 19,75 poin atau 0,29% ke posisi 6.945,98.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (7/5) waktu setempat, memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (fed fund rate/FFR) tetap di level 4,25-4,50%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 7 Mei 2025, dibuka menguat 27,05 poin atau 0,39% ke posisi 6.925,25.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian meramalkan Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuan fed fund rate.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved