Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Penurunan peringkat utang Amerika Serikat oleh Fitch Ratings dapat berimplikasi pada kehati-hatian (risk-off) investor di pasar keuangan global, termasuk negara berkembang seperti Indonesia.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan penurunan peringkat utang AS bakal berpengaruh pada peningkatan borrowing cost pemerintah AS.
"Sehingga berpotensi mendorong yield UST (surat utang AS) yang selanjutnya investor akan menempatkan investasi ke safe-haven asset lainnya," kata dia saat dihubungi, Rabu (2/8).
Baca juga: Fitch Turunkan Rating Utang AS
Hal itu menurutnya juga akan berdampak pada Indonesia. Nilai tukar rupiah, misalnya, pada perdagangan pagi ini dibuka melemah 35 poin atau 0,23% dari posisi sebelumnya menjadi Rp15.155 per dolar AS.
Namun Josua menilai dampak tersebut hanya bersifat sementara lantaran fundamental perekonomian Indonesia terbilang solid. Berbagai kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar dirasa masih cukup ampuh menjaga stabilitas rupiah.
Baca juga: Konsolidasi Fiskal Cepat, Peringkat Kredit Indonesia Stabil
"Oleh karena itu, nilai tukar rupiah diperkirakan relatif stabil. Sekalipun melemah, diperkirakan akan cenderung terbatas dan bersifat sementara," terang dia.
Berbeda dengan kondisi fiskal AS, sambung Josua, kondisi fiskal Indonesia cenderung menunjukkan kondisi yang terus membaik. Hal itu terindikasi dari konsolidasi fiskal yang dapat tercapai lebih cepat dari perkiraan.
Kondisi apik itu didorong oleh peningkatan penerimaan negara yang solid serta didukung kebijakan yang terkalibrasi dengan baik.
Diberitakan sebelumnya, lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+ pada Selasa (1/8). Penurunan tersebut dilandasi pada kondisi fiskal Negeri Paman Sam yang diperkirakan melemah dalam tiga tahun ke depan akibat beban utang yang meningkat.
"Penurunan peringkat Amerika Serikat mencerminkan penurunan fiskal yang diharapkan selama tiga tahun ke depan, beban utang pemerintah umum yang tinggi dan terus meningkat, dan erosi tata kelola," demikian laporan Fitch yang dikutip pada Rabu (2/8).
Josua mengatakan, standar tata kelola pemerintahan AS cenderung mengalami tren memburuk selama 20 tahun terakhir, termasuk dalam hal fiskal dan utang. Itu terlepas dari kesepakatan untuk menangguhkan batas utang hingga Januari 2025.
Kebuntuan politik mengenai batas utang yang berulang kali terjadi dan resolusi-resolusi di menit-menit terakhir telah mengikis kepercayaan terhadap manajemen fiskal. Selain itu, pemerintah AS tidak memiliki kerangka fiskal jangka menengah dan memiliki proses penganggaran yang kompleks.
"Faktor-faktor tersebut, telah mendorong peningkatan utang yang cukup signifikan selama dekade terakhir," tandas Josua. (Z-11)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
Keputusan tersebut mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik. Serta, rasio utang pemerintah terhadap PDB relatif rendah.
Alasannya karena dorongan pertumbuhan oleh pembukaan kembali ekonomi memudar dan dampak kumulatif dari pengetatan moneter yang lalu membebani pada ekonomi.
Fitch menjelaskan, peringkat nasional di kategori AA menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah dibandingkan terhadap emiten atau obligasi lain
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+, pada Selasa (1/8).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved