Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

IHSG Diprediksi Masih Bergerak Sideways

Angga Bratadharma
25/7/2023 09:59
IHSG Diprediksi Masih Bergerak Sideways
Layar informasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/7).(MI/ADAM DWI)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (25/7) pagi dibuka menguat 20,00 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.919,40. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,37 poin atau 0,45 persen ke posisi 966,79.

Samuel Research Team memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih bergerak labil. Para investor sebaiknya tetap waspada dan berhati-hati saat berinvestasi di pasar saham guna memaksimalkan keuntungan yang sudah diperoleh.

"Nikkei turun 0,08 persen pagi ini, sementara Kospi naik 0,17 persen. Kami perkirakan IHSG akan bergerak sideways hari ini, mengingat sentimen yang agak beragam dari pasar global dan regional," kata Samuel Research Team.

Baca juga: Bahlil Tekankan Peran Investasi Ciptakan Pertumbuhan Ekonomi Baru

Sementara itu, indeks utama saham Amerika Serikat kompak menguat pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kenaikan dapat terjadi karena investor masih memandang prospek kenaikan suku bunga The Fed akan melandai dalam beberapa tahun ke depan.

Indeks saham DJIA menguat 0,52 persen, Nasdaq menguat sebanyak 0,19 persen , dan S&P 500 naik sebesar 0,40 persen. Saham-saham yang menguat adalah Freeport McMohan, Halliburton Co, JD.Com Inc, Tesla Inc, Goldman Sachs, Chevron Corp, dan JP Morgan Chase. Sementara itu saham-saham yang melemah adalah Intel Corp, Moderna Inc, dan American Express.

Baca juga: The White Lyst: Sekarang Masa yang Tepat Beli Properti untuk Investasi

Pelaku pasar sangat fokus pada keputusan suku bunga The Fed. Bank sentral diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Namun, investor berharap bank sentral mengumumkan jeda yang lebih lama dalam kenaikan suku bunga di masa depan, mengingat The Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga yang telah berlangsung selama hampir 14 bulan. (Medcom/Ant/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya