Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ANCAMAN produk impor terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) nasional harus segera diantisipasi demi perkembangan sektor usaha berkelanjutan yang banyak menyerap tenaga kerja itu.
"Para pemangku kebijakan harus segera mengantisipasi ancaman produk impor melalui media sosial yang di dalamnya ada fitur penjualan sejumlah produk," ujar Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/7). Saat ini sejumlah media sosial memiliki fungsi sebagai socio-commerce karena memiliki fitur yang memungkinkan pengguna untuk menjual produk atau jasa hingga transaksi. Melalui mekanisme serupa, produk-produk impor kerap membanjiri pasar e-commerce di Indonesia.
Salah satu catatan dari studi World Economic Forum pada 2021, produk hijab di Indonesia hanya sekitar 25% diproduksi industri lokal. Sementara 75% lainnya dikuasai produk impor. Padahal masyarakat Indonesia menghabiskan US$6,9 miliar untuk membeli hijab setiap tahun.
Baca juga: Mendag Luncurkan Pameran TEI 2023, Bidik Transaksi Lebih dari US$15,8 Miliar
Potensi serbuan produk-produk impor yang mengancam eksistensi produk UMKM lokal, menurut Lestari, harus segera disikapi dengan sejumlah kebijakan yang membuat persaingan antara produk impor dan lokal menjadi lebih seimbang. Di sisi lain, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, upaya untuk meningkatkan kualitas produk-produk UMKM harus konsisten dilakukan, sehingga memiliki daya saing yang tinggi.
Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah mendorong semua pihak terkait untuk terlibat dalam peningkatan kualitas produk dan keterampilan para pelaku UMKM di Tanah Air. Menurut Rerie, upaya untuk meningkatkan daya saing produk-produk UMKM nasional sangat penting.
Baca juga: Nilai-Nilai Perjuangan Ratu Kalinyamat Relevan untuk Menjawab Tantangan Bangsa
Bila produk memiliki kualitas yang baik dan daya saing tinggi, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, potensi untuk mendorong agar skala usahanya bisa lebih luas lagi akan sangat terbuka. Bila skala usahanya lebih luas, tegas Rerie, tentu saja diharapkan mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak dan memberi kesejahteraan kepada masyarakat luas.
Selain itu, tambah Rerie, dengan produk UMKM yang berkualitas diharapkan minat masyarakat untuk mencintai produk-produk lokal juga tinggi. Menurut Rerie, ekosistem pengembangan produk-produk berkualitas harus diwujudkan dalam upaya meningkatkan daya saing produk-produk UMKM lokal terhadap sejumlah produk impor yang membanjiri pasar e-commerce saat ini. (Z-2)
Pelaku usaha mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mempermudah perizinan impor dengan menghapus kebijakan kuota.
Industri tekstil nasional tengah mengalami tekanan berat disebabkan massifnya impor produk jadi dari Tiongkok sehingga mengganggu daya saing industri.
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Dalam rangka menyemarakkan HUT ke-80 RI, Mercure Serpong Alam Sutera mengajak masyarakat untuk turut serta merayakan kekayaan budaya Indonesia dan semangat kebersamaan.
Edukasi yang bertema 'Dukung Investasi Wajib Pajak, KPP Pratama Denpasar Barat Dorong Kontribusi Pajak Meningkat' bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perpajakan bagi para WNA
Peran perguruan tinggi sangat penting dalam membantu UMKM bertransformasi di era digital.
Ia berharap kegiatan ini bisa mencetak fasilitator UMKM yang kompeten, profesional, serta menjadi penggerak kemajuan UMKM di wilayah masing-masing.
Sejak berdiri pada 2020, RestockTech telah menjadi mitra penting dalam pemberdayaan UMKM melalui solusi end-to-end.
Hingga saat ini, sebanyak 6.435 UMKM telah terlibat dalam rantai pasok MBG, mulai dari pemasok bahan baku seperti petani, nelayan, peternak, hingga pedagang pasardi tiap daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved