Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEORANG pejabat senior The Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, mengatakan, Kamis (22/6), bahwa penaikan suku bunga tambahan diperlukan untuk mengatasi inflasi yang tinggi secara historis.
"Saya percaya bahwa penaikan suku bunga acuan tambahan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target kami dari waktu ke waktu," kata anggota dewan The Fed Michelle Bowman dalam konferensi di Cleveland, Ohio, pada Kamis pagi, menurut pernyataan yang telah disiapkan. The Fed menghentikan pengetatan moneter yang agresif minggu lalu setelah menaikkan suku bunga acuan pinjaman 10 kali berturut-turut hanya dalam waktu satu tahun untuk mengatasi inflasi yang tetap di atas target jangka panjangnya sebesar 2%.
Sasaran The Fed sekarang suku bunga acuan berada dalam kisaran antara 5,0% dan 5,25% sebagai level tertinggi sejak 2007. Bowman, yang merupakan anggota pemungutan suara komite penetapan suku bunga The Fed, mengatakan dia telah mendukung keputusan komite pekan lalu untuk mempertahankan suku bunga menghadapi data ekonomi yang beragam.
Baca juga: VW Incar Penjualan Tumbuh 7% dan Pasar AS-Tiongkok
Bowman mengatakan kebijakan moneter bank yang lebih ketat telah berdampak pada aktivitas ekonomi dan inflasi hingga saat ini. Namun dia menambahkan bahwa, sementara inflasi telah menurun secara substansial, tetapi, "Tetap terlalu tinggi. Saya perkirakan kita perlu meningkatkan suku bunga dana federal lebih lanjut untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup ketat sehingga menurunkan inflasi secara bermakna dan tahan lama."
Keputusan untuk menahan suku bunga minggu lalu sudah bulat, tetapi hampir semua anggota Komite Pasar Terbuka Federal memperkirakan bahwa bank harus menaikkan patokannya lebih lanjut sebelum akhir tahun. "Mengingat seberapa jauh kita telah melangkah, mungkin masuk akal untuk menaikkan suku bunga tetapi melakukannya dengan kecepatan yang lebih moderat," kata Gubernur The Fed Jerome Powell kepada anggota parlemen di Capitol Hill pada Rabu.
Baca juga: Inflasi Amerika Serikat Turun selama 11 Bulan Terakhir
"Hampir semua peserta FOMC berharap akan tepat untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut pada akhir tahun," katanya. Mayoritas besar percaya dua kenaikan tambahan akan diperlukan tahun ini. "Saya pikir itu tebakan yang cukup bagus tentang yang akan terjadi jika ekonomi berjalan seperti yang diharapkan," katanya.
Pedagang berjangka menetapkan sekitar 75% peluang The Fed akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan berikutnya 25-26 Juli, menurut data dari CME Group. (AFP/Z-2)
Keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI rate) menjadi 5,5% akan disambut positif sektor perbankan dan sektor riil.
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Menurutnya, perbankan juga perlu menyesuaikan struktur biaya dana, termasuk dana pihak ketiga dan bunga kredit, agar penyaluran kredit semakin efektif.
DALAM Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa-Rabu, 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,5%.
Bulan ini, Mei 2025, jadi waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Pasalnya, nilai tukar rupiah mulai stabil.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (7/5) waktu setempat, memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (fed fund rate/FFR) tetap di level 4,25-4,50%.
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Pertamina berencana melakukan pergeseran (shifting) sumber impor minyak mentah (crude) dari beberapa negara ke Amerika Serikat.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved