Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MANTAN Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengaku heran dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kekeh untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebab, Rizal menegaskan tidak ada investor dari dalam maupun luar negeri yang tertarik dengan program tersebut.
"Saya angkat topi untuk Mas Jokowi udah tau proyek tidak visbel tidak ada (investor) yang tertarik, masih aja ngeyel. Emangnya investor bodoh apa, ga bisa liat (progres pembangunan IKN) dan sebagainya," kata Rizal dalam diskusi virtual program Crosscheck by Medcom.id bertajuk Cawe-cawe Jokowi Demi Investor IKN, Minggu (11/6).
Rizal menegaskan proyek yang menelan anggaran mencapai Rp37 triliun itu hanya pemborosan. Oleh karenanya, ini menegaskan tidak manfaatnya pemerintah membangun IKN.
Baca juga : Rizal Ramli Duga ada Kejanggalan Soal Investor IKN
"Pertanyaan apa betul ada manfaat (membangun) IKN. Mohon maaf saya mengatakan dengan memindahkan ibu kota kesana meninggalkan sejarah perjuangan Republik Indonesia dan kemerdekaan Indonesia," bebernya.
Baca juga : Tahun Politik, Calon Investor IKN Masih Wait and See
Selain itu, ia menilai kehadiran IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur akan membatasi aktivitas demokrasi. Ia meyakini unjuk rasa untuk mengkritisi program pemerintah tidak lagi terwujud.
Presiden Jokowi mengajak para investor Singapura menanamkan modalnya untuk pengembangan Ibu Kota Nusantara. Menurut Presiden, ini merupakan kesempatan emas bagi para investor untuk menjadi bagian dalam pembangunan kota dengan konsep kota pintar masa depan berbasis alam.
“Saya sarankan Anda untuk tidak menunggu terlalu lama. Ini adalah kesempatan emas yang sangat menarik di Indonesia dan Anda bisa menjadi bagian di dalamnya,” ucap Presiden Jokowi dalam pidatonya pada Ecosperity Week 2023 yang digelar di Sands Expo and Convention Center, Singapura, pada Rabu, (7/6). (MGN/Z-8)
Puluhan petani yang tergabung dalam Forum Petani Kelapa Sawit (FPKS) se Kalimantan Timur melakukan aksi unjuk rasa.
Banyak pihak yang mengkhawatiran proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru. Pasalnya proyek ini rentan menjadi lahan korupsi.
Hal tersebut terjadi karena Jakarta menjadi tempat padat penduduk yang penuh dengan polusi dan air yang tercemar.
Kualitas udara di wilayah Jakarta dari hasil pengukuran yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta berada pada level sedang.
Pengamat perkotaan Nirwono Joga berpendapat, banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan Jakarta agar totalitas menjadi kota bisnis baik secara regional maupun global
"Jadi gedung pemerintah di Jakarta dikomersialkan, disewakan jangka panjang dan uangnya dipakai untuk di sana," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (23/1).
Pendatang baru diberikan kesempatan untuk tinggal di Jakarta dari 14 Juni hingga 25 Juni. Setelah itu akan didata apakah akan tinggal seterusnya di Jakarta atau hanya sekadar berkunjung.
Pengumuman pemindahan ibu kota akan diumumkan Presiden Jokowi dalam waktu dekat
Ada rencana Bappenas untuk melakukan tukar guling gedung milik pemerintah kepada pihak swasta guna mendapat dana tambahan pemindahan ibu kota.
Beberapa masalah akan tetap berada di Jakarta di antaranya urbanisasi, isu kriminalitas, polusi udara, dan transportasi.
Peringatan dini tersebut berdampak pada sejumlah daerah yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan pada sore hari
"Keunggulan konsep yang baru ini adalah akan munculnya pusat-pusat kegiatan baru, seperti di Cikarang, Cibitung."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved