Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menilai saat sini sejumlah investor masih menahan investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Pertimbangan ini karena adanya ketidakpastian di tahun politik.
Hingga Mei 2023, Pemerintah telah menerima lebih dari 220 letter of intent (LoI) dari dunia usaha swasta dalam negeri dan luar negeri yang menyatakan siap berinvestasi di ibu kota baru.
"Melihat saat ini Indonesia memasuki tahun politik, wajar jika masih banyak investor potensial yang wait and see akan keputusan investasinya," ujar Arsjad dalam keterangannya, Minggu (11/6).
Baca juga : Industri Semen Perlu Antisipasi Ekonomi yang Melambat
Arsjad optimistis akan semakin banyak investor yang berminat untuk menanamkan modal di IKN. Pada Kamis (8/6) dua perusahaan Singapura dari state power investment corporation (SPIC) dan JOE Green Pte Ltd
Baca juga : Boyman Harun Minta Transparansi Progres dan Evaluasi Pembangunan IKN
telah menandatangani non disclosure agreement (NDA) dengan Otorita IKN.
Dua perusahaan ini bergerak di bidang energi terbarukan dan pengelolaan limbah. NDA tersebut akan ditindaklanjuti dengan pertukaran data untuk merumuskan studi kelayakan serta aspek ekonomi dan pasar investasi pada sektor tersebut.
Kedepannya, lanjut Arsjad, Kadin berharap pembangunan IKN selanjutnya siapa pun yang akan menjadi pemimpin Indonesia nantinya.
"Hal ini agar dapat memberi kepastian bagi investor dan meningkatkan daya tarik investasi di IKN," pungkasnya. (Z-8)
Pembangunan IKN menerapkan konsep sustainability modern secara komprehensif,
Ini bentuk kepercayaan kepada Pos Indonesia untuk ambil bagian dalam menyukseskan pembangunan IKN
Kontribusi PosIND itu diakui Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Achmad Jaka Santos Adiwijaya
Anggaran yang digunakan untuk melaksanakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp87 miliar.
Rano membeberkan setelah ibu kota pindah dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Jakarta harus menyiapkan dan merencanakan pondasi baru
PEMPROV DKI Jakarta akan segera melakukan pencetakan ulang KTP elektronik (e-KTP) bagi warga Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved