Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BADAN Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merestui penambahan anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp15 triliun. Dus, anggaran yang semula sekitar Rp22 triliun untuk tahun ini menjadi sekitar Rp37 triliun.
Hal itu diungkapkan Ketua Banggar Said Abdullah dalam rapat kerja bersama pemerintah, Jakarta, Jumat (9/6).
"IKN tahun ini kami anggarkan Rp22 triliun dan kemudian pemerintah meng-accelerate menambah Rp15 triliun untuk tahun ini juga, sehingga secara total sudah Rp37 triliun yang Banggar setujui," ujarnya.
Baca juga : Jokowi Keluarkan Perpres Percepatan Bandara VVIP di IKN
Persetujuan penambahan anggaran IKN, lanjut Said, untuk merealisasikan apa yang tertuang di dalam Undang Undang, yaitu agar Presiden bisa segera menempati Nusantara pada Juni 2024.
Berdasarkan rencana awal, pembangunan IKN akan menelan biaya sekitar Rp466 triliun. Pemenuhan kebutuhan dana itu ditetapkan berasal dari APBN sekitar Rp89,4 triliun, atau 20% dari total kebutuhan dana. Lalu pendanaan dari Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sekitar Rp253,4 triliun, atau 54% dari total kebutuhan, dan dari BUMN dan BUMD sekitar Rp123,2 triliun atau 26% dari total kebutuhan.
Baca juga : 211 Pegawai KPK Bakal Dipindahkan ke IKN
Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, kunci pembangunan di IKN ialah pada pengadaan tanah. Kejelasan mengenai pertanahan di Nusantara disebut menjadi hal yang dinanti para penanam modal.
"Semua kuncinya di tanah dan harga tanah. Valuasi kita lakukan untuk menghitung, karena setiap enam bulan harga tanah akan berubah karena infrastruktur yang dibangun makin berkembang," tutur dia.
"Saya kejar 27 Juli nanti, saya targetnya selesai, berapa harganya, siapa yang mau beli, siapa yang masuk, itu semua kami lakukan," lanjut Luhut.
Dia menambahkan, saat ini pemerintah menawarkan tanah seluas 6.700 hektare kepada para penanam modal. Adapun pembangunan yang sedang dilakukan pada tahap pertama ini fokus pada kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP), termasuk di dalamnya Istana Kepresidenan.
Karena itu, standar dan kualitas pembangunan harus dipastikan. Guna menjamin itu, sambung Luhut, pemerintah secara terpaksa mempekerjakan pekerja asing untuk mengawasi pembangunan Istana Presiden.
"Pengawas, terpaksa, dengan segala hormat, menggunakan bule-bule untuk kualitas. Jangan sampai Istana Presiden itu jadi tapi tidak bagus (kualitasnya)," jelasnya. (Z-5)
Penundaan pemindahan ASN ke IKN disebut karena situasi fiskal Indonesia yang sedang menghadapi tekanan fiskal.
Pada rapat tersebut, Bimo membeberkan progres pembangunan di kawasan istana, Kemenko, dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) serta ekosistemnya.
Pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, masih ditunda. Penundaan ini karena belum ada perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
KEPALA Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengharapkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mau melirik dan mendorong investasi ke IKN.
KEPALA Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, enam perusahaan bank akan mulai melakukan pembangunan di IKN Nusantara setelah lebaran 2025.
KEPALA Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Basuki Hadimuljono menyampaikan, enam bank akan menjadi pelopor dalam pembangunan layanan sektor perbankan di ibu kota baru.
Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada lembaganya tidak akan menghambat kinerja anggota parlemen dalam melayani masyarakat.
BADAN Legislasi (Baleg) DPR RI merekomendasikan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadikan lembaga ad hoc
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Joko Widodo yang porsinya sudah cukup besar dan sebenarnya bisa dilebur menjadi lembaga atau badan.
Hal itu menjadi potret dari ketidakpekaan Presiden Joko Widodo di akhir masa jabatannya.
Said Abullah akui pernah usulkan revisi UU MD3
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy,menjelaskan nilai Rp7.500 belum final dan masih menyaring masukan dari berbagai pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved