Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ishak Yahya mengaku sangat antusias setiap kali memasuki masa-masa dibukanya Pekan Raya Jakarta (PRJ). Baginya, pameran tahunan terbesar di DKI Jakarta itu bak sebuah pulau yang penuh dengan harta karun.
Ia bisa meraup puluhan juta rupiah selama event tersebut berlangsung sebulan penuh, hanya dengan berjualan kerak telor yang harga seporsinya tidak lebih dari Rp25 ribu.
“Di PRJ, pendapatannya lumayan gede. Tahun kemarin, kalau hari biasa bisa Rp1 juta per hari. Kalau akhir pekan paling sedikit Rp5 juta per hari. Kalau ramai bisa sampai Rp8 juta. Itu sebulan penuh,” ujar Ishak saat ditemui di Pesta Hadiah Simpedes, Jakarta, Sabtu (20/5).
Baca juga: Kerak Telor, Media Penjemput Rezeki dan Warisan Budaya yang Harus Dilindungi
Kadang, pedagang yang memiliki jenama Kerak Telor Bang Ishak itu mengaku kewalahan melayani pelanggan yang seakan-akan tidak ada habisnya. Padahal, ia sudah membawa dua orang rekan untuk membantunya berjualan.
“Berat juga kalau lagi ramai. Kadang ketika bangun tidur pagi, tangan kaku, tidak bisa digerakkan karena malamnya kelelahan,” tuturnya.
Baca juga: Anggur Bawa Ibu-ibu Desa Munjul Jadi Mitra BRI
Selain PRJ, acara tahunan yang juga menjadi favorit Ishak untuk berniaga adalah agenda-agenda Ramadan. Di momen tersebut, ia kerap mengisi acara bazar di Masjid Pondok Indah. Meski tidak sebulan penuh, dari kegiatan itu, ia bisa mengantongi hasil yang lumayan besar.
“Kalau di Masjid Pondok Indah biasanya di sepertiga akhir Ramadan. Itu ramai karena banyak orang itikaf,” tuturnya.
Di luar agenda tahunan, pria yang tinggal di Warung Buncit, Jakarta Selatan, itu juga kerap menjajakan dagangannya di acara-acara yang diselenggarakan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Itu bisa dilakukan karena ia merupakan salah satu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan BRI.
Ishak mengaku belum lama bermitra dengan perseroan. Baru sejak Ramadan tahun ini, tepatnya. Saat itu, ia mengaku butuh modal kerja untuk mengikuti bazar di Masjid Pondok Indah.
“Waktu itu saya tanya-tanya teman di komunitas. Saya akhirnya diarahkan ke BRI,” ucap ayah dua anak itu.
Setelah memperoleh informasi yang cukup dan menyiapkan semua dokumen yang diperlukan, Ishak langsung mengajukan pinjaman sebesar Rp20 juta. Ia pun mengaku kaget karena pengajuannya diterima dan dananya cair hanya dalam dua hari.
“Gampang ternyata. Syaratnya hanya Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kemudian, jaminan BPKB sepeda motor. Tidak berat juga jaminannya,” Ishak menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Cabang BRI Pasar Minggu Wahib Gunadi mengungkapkan perseroan memang menerapkan syarat yang mudah agar semakin banyak pelaku UMKM yang bisa mengakses permodalan.
Ia mengatakan, saat ini, BRI memiliki sistem aplikasi bernama BRISpot yang bisa membantu mempercepat proses pencairan dana.
“Sebelum ada aplikasi itu, rata rata mungkin seminggu baru cair. Sekarang sehari juga sudah beres, sepanjang dokumennya lengkap. Sehari bisa langsung cair,” ucapnya.
Terkait dokumen yang harus dilengkapi saat pengajuan, Wahib juga berpandangan itu tidak sulit karena hanya mencakup KTP, NPWP dan NIB.
“Kalau belum punya NIB, cukup surat izin usaha dari kelurahan. Itu bisa saling menggantikan. Kalau sudah menikah, perlu juga dilampirkan surat nikahnya,” tandas Wahib. (Z-11)
SEMANGAT berbagi menjadi bagian dari nilai-nilai perusahaan, termasuk karyawan BRI yang turut aktif berpartisipasi dalam kegiatan berkurban pada perayaan Idul Adha 1446 H.
BRI Peduli menyalurkan berbagai bantuan bagi warga di Desa BRILian Sukalaksana yang terletak di Kabuptaen Garut, Provinsi Jawa Barat.
BRI tetap mengoperasikan layanan weekend banking di 65 unit kerja yang ditunjuk untuk mengakomodasi kebutuhan transaksi langsung nasabah.
BRI terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan
BRI Menanam – Grow & Green mengedepankan tiga nilai inti: sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Melalui program Desa BRILiaN, BRI mendukung pengembangan UMKM Batik Parang Kaliurang di Sleman.
Pemerintah Kabupaten Sleman terus menunjukkan komitmen dalam transformasi digital pengadaan barang dan jasa serta penguatan ekonomi lokal
SEBANYAK 20 perempuan pelaku UMKM dari Jawa Tengah didapuk menjadi yang terbaik pada Program Women Ecosystem Catalyst (WEC) Season 2.
Perjalanan usaha sering kali berawal dari kecintaan pada tradisi keluarga. Inilah yang dialami Ratna, pemilik Baker’s Gram, sebuah UMKM di bidang kuline.
Keberadaan ritel modern sebagai mitra pemerintah sangat strategis dalam memperluas akses pasar, memperpendek rantai distribusi, serta menjaga pasokan dan harga pangan yang terjangkau
BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp69,8 triliun kepada 8,29 juta pelaku UMKM hingga Mei 2025, sebagai wujud komitmen memperkuat ekonomi kerakyatan.
Sinergitas antara BI dengan Pemkab Tegal ini terhitung untuk ke-3 kalinya dalam rangkaian kegiatan Slawi Ageng dan merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi ke-424 Kabupaten Tegal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved