Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Presiden Joko Widodo berulang kali menyampaikan bahwa pandemi covid-19 tidak boleh hanya dianggap sebagai tantangan atau hambatan. Lebih dari itu, persoalan tersebut juga harus dimaknai sebagai peluang yang bisa memberi manfaat oleh masyarakat.
Pesan tersebut ternyata dapat diimplementasikan dengan nyata oleh sekelompok warga di RT 9 RW 4, Desa Munjul, Cipayung, Jakarta Timur.
Berawal dari coba-coba, mereka kini memiliki bisnis produk olahan anggur yang sangat menjanjikan. Bagaimana tidak, perkumpulan yang diberi nama Kelompok Tani Grape Garden 09 itu kini bisa menjual 1.500 botol jus anggur per bulan. Dengan harga per botol yang dibanderol Rp15.000, mereka bisa mengantongi Rp22,5 juta per bulan.
Baca juga: Dari Desa Wisata hingga UMKM, Program Pemberdayaan Pertamina Tampil di ASEAN Summit 2023
"Dulu waktu baru mulai, paling sehari hanya laku 10 botol. Sekarang sebulan sudah sampai 1.500 botol," ujar salah satu anggota Kelompok Tani Grape Garden 09 Faiq Dinda saat ditemui di Pesta Hadiah Simpedes di BRI Cabang Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (5/5) pekan lalu.
Bersama rekan-rekannya, Faiq mengaku baru menggeluti bisnis itu sejak pandemi muncul atau 2020. Itu berawal dari celetukan tetangga yang menyuruh Faiq mengolah hasil tanaman anggurnya menjadi produk bernilai tambah.
Baca juga: Komunal Dorong Inklusi Keuangan UMKM Melalui Digitalisasi BPR
Faiq memang telah lama memiliki kebun anggur. Namun, selama ini, hasil panen hanya dikonsumsi pribadi dan dibagikan kepada warga sekitar.
"Kebun anggurnya sudah ada sejak lama tapi tidak kepikiran untuk diolah. Baru ketika pandemi saja kami mulai. Waktu itu panen memang melimpah," tuturnya.
Pada awalnya, kelompok tani itu tidak langsung menggarap anggur menjadi jus. Mereka lebih dulu mencoba mengolah hasil panen menjadi sirup, kemudian selai. Namun, Faiq dan kawan-kawan tidak menemukan formula yang sempurna.
Akhirnya, ketika beralih membuat jus, mereka merasa produk yang dihasilkan cukup baik. Para tetangga yang mencicipi pun mengaku suka dengan cita rasa jus yang diberi nama Garden 09 itu.
"Dari situ kami memutuskan membuat jus anggur. Dulu modal awalnya hanya Rp250 ribu. Semua alat kami sediakan bareng-bareng. Saya ingat waktu itu blender pakai punya Ibu RT," ucap Faiq.
Dengan konsistensi dan peningkatan kualitas, Kelompok Tani Grape Garden 09 bisa dikenal luas di wilayah Jakarta Timur. Mereka bahkan kerap memasok produk ke berbagai acara di lingkungan TNI.
Karena kinerja apik itu pula, BRI melirik kelompok usaha itu sebagai mitra. Kini, Faiq Dinda dan koleganya sering dilibatkan dalam berbagai acara seperti bazar yang diadakan BRI.
Kendati demikian, Faiq mengaku pihaknya bukanlah kreditur atau pihak yang mengakses permodalan kepada perseroan. Mereka bisa digandeng menjadi mitra hanya dengan berperan sebagai nasabah.
"Jadi kami menabung saja di BRI. Hasil penjualan ini ditabung di BRI. Itu sudah bisa jadi mitra," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BRI Cabang Kramat Jati Asep Suhendra mengungkapkan pihaknya selalu melibatkan mitra UMKM dalam setiap kegiatan yang diadakan. Yang terbaru, BRI Cabang Keamat Jati menggelar Panen Hadiah Simpedes pada Jumat (5/5) pekan lalu. Mereka melibatkan 8 UMKM, termasuk Kelompok Tani Grape Garden 09.
"BRI terkenal sabagai bank UMKM, jadi apapun kegiatannya, kami pasti libatkan UMKM terutama yang jadi nasabah," terang Asep.
Dalam memilih mitra yang dilibatkan, tentu ada ketentuannya. BRI akan mengutamakan pelaku usaha yang memiliki produk baik dan perlu diangkat.
"Kalau tahun lalu sudah kita libatkan, kemudian sudah menjadi besar, tahun ini tidak kita libatkan lagi. Kita beri kesempatan kepada yang lain karena kami punya tanggung jawab untuk membuat mereka naik kelas," tandasnya. (Z-11)
GUNA mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, BRI mewujudkannya lewat pemberdayaan klaster usaha 'Klasterkuhidupku'. Program ini menjadi wadah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM
Program ini merupakan rangkaian Dospulkam tahap kedua yang disambut antusias oleh para pelaku usaha, khususnya penggiat bisnis makanan daring.
Saat ini, program kemitraan produk bebas asap Sampoerna telah melibatkan lebih dari 600 UMKM lokal yang tersebar di 20 kota di seluruh Indonesia.
UMKM Monalisa memanfaatkan potensi singkong menjadi tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang memiliki permintaan pasar yang luas dan nilai tambah ekonomi yang signifikan.
BRI sepanjang Januari - Mei 2025, menyalurkan KUR senilai Rp69,8 triliun, atau setara 39,89% dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMKM) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba,
Komitmen dalam membangun UMKM ini sejalan dengan misi besar perusahaan untuk memperkuat jaringan distribusi makanan yang kuat di seluruh Indonesia.
Pertemuan ke-8 IGE FfD secara khusus soroti tingginya biaya pendanaan pembangunan yang menjadi tantanga pencapaian SDGs.
Hanny Widiarti, pemilik usaha kuliner mengaku sangat terbantu dengan kehadiran LinkUMKM.
Kata Teten, kampus diajak bekerja sama sebagai upaya untuk menjadikan civitas akademika ini sebagai pabrik wirausaha guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Beragam produk UMKM yang label dan kemasannya sudah naik kelas pada event IdeaFest 2024 yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC)
Kehadiran Tamado Pos ini tidak lepas dukungan penuh dari Trans Digital Cemerlang (TDC) sebagai solusi kasir paling sederhana dan gratis untuk UMKM di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved