Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Bursa Merah Membara, Ini 5 Saham yang Paling Banyak Dilego Asing Kemarin

Insan Suardi
12/5/2023 07:30
Bursa Merah Membara, Ini 5 Saham yang Paling Banyak Dilego Asing Kemarin
Investor tertunduk melewati papan elektronik yang berisi harga saham di Bursa Efek Indonesia.(Antara/Galih Pradipta)

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan hari Kamis (11/5) kemarin. Market memerah  ke level 6.755 atau melemah 55,96 poin (0,82 %).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), terekam pergerakan market berada pada batas bawah 6.717  hingga batas atas 6.814. Perdagangan kemarin pagi  dibuka pada level 6.811.

Melansir RTI Business, setidaknya terdapat 333 kode saham yang terkontraksi lemah dan 185 mengalami penguatan. Sedangkan 212 kode saham sisanya cenderung stagnan.

Tercatat investor asing melakukan transaksi perdagangan penjualan bersih (net foreign sell) sebesar Rp 907,8 miliar diseluruh pasar. Asing juga melakukan penjualan bersih di pasar nego dan tunai mencapai Rp 337,6 miliar .

Lantas saham mana saja yang ramai dijual oleh investor asing hari itu? Melansir data hasil penutupan perdagangan pasar RTI Business, Kamis (11/5), berikut daftar 5 saham yang dijual asing.

1. BBCA,  atau  Bank Central Asia Tbk mencatatkan net foreign sell sebesar Rp 217 miliyar .

2. ASII, atau  Astra International Tbk    net foreign sell sebesar Rp 85,2 miliyar.

3. TLKM,  atau  Telkom Indonesia Tbk ymencatatkan net foreign sell  Rp84,3 miliyar.

4. BBNI,  atau Bank Negara Indonesia Tbk (Persero)  mencatatkan net foreign buy sebesar  Rp 51,3 miliyar.

5. BMRI, atau  Bank Mandiri (Persero) mencatatkan net foreign sell sebesar Rp 50,2 miliyar .

Menanggapi hasil perdagangan bursa yang hari ini mencatatkan kinerja pelemahan, Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta menyebut perlambatan ekonomi di Tiongkok turut berkontribusi pada kinerja IHSG.

"Dengan adanya kekhawatiran perlambatan ekonomi Tiongkok itu bisa memberikan efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Nafan

Diketahui Tiongkok menjadi partner  kerja sama dibidang perdagangan yang besar bersama Indonesia. Faktor lainnya juga terkait perang antara Rusia-Ukraina memberikan dampak eksternal atas kinerja IHSG.

Nafan juga menambahkan selama 5 tahun terakhir, kinerja IHSG setiap bulan Mei lebih sering mengalami pelemahan. Namun ia memprediksi mulai bulan Juni - Agustus biasanya akan mengalami penguatan berdasarkan pantauannya selama 5 tahun terakhir. (JDP/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya