Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan perdagangan hari Kamis (11/5) kemarin. Market memerah ke level 6.755 atau melemah 55,96 poin (0,82 %).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), terekam pergerakan market berada pada batas bawah 6.717 hingga batas atas 6.814. Perdagangan kemarin pagi dibuka pada level 6.811.
Melansir RTI Business, setidaknya terdapat 333 kode saham yang terkontraksi lemah dan 185 mengalami penguatan. Sedangkan 212 kode saham sisanya cenderung stagnan.
Tercatat investor asing melakukan transaksi perdagangan penjualan bersih (net foreign sell) sebesar Rp 907,8 miliar diseluruh pasar. Asing juga melakukan penjualan bersih di pasar nego dan tunai mencapai Rp 337,6 miliar .
Lantas saham mana saja yang ramai dijual oleh investor asing hari itu? Melansir data hasil penutupan perdagangan pasar RTI Business, Kamis (11/5), berikut daftar 5 saham yang dijual asing.
1. BBCA, atau Bank Central Asia Tbk mencatatkan net foreign sell sebesar Rp 217 miliyar .
2. ASII, atau Astra International Tbk net foreign sell sebesar Rp 85,2 miliyar.
3. TLKM, atau Telkom Indonesia Tbk ymencatatkan net foreign sell Rp84,3 miliyar.
4. BBNI, atau Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) mencatatkan net foreign buy sebesar Rp 51,3 miliyar.
5. BMRI, atau Bank Mandiri (Persero) mencatatkan net foreign sell sebesar Rp 50,2 miliyar .
Menanggapi hasil perdagangan bursa yang hari ini mencatatkan kinerja pelemahan, Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta menyebut perlambatan ekonomi di Tiongkok turut berkontribusi pada kinerja IHSG.
"Dengan adanya kekhawatiran perlambatan ekonomi Tiongkok itu bisa memberikan efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Nafan
Diketahui Tiongkok menjadi partner kerja sama dibidang perdagangan yang besar bersama Indonesia. Faktor lainnya juga terkait perang antara Rusia-Ukraina memberikan dampak eksternal atas kinerja IHSG.
Nafan juga menambahkan selama 5 tahun terakhir, kinerja IHSG setiap bulan Mei lebih sering mengalami pelemahan. Namun ia memprediksi mulai bulan Juni - Agustus biasanya akan mengalami penguatan berdasarkan pantauannya selama 5 tahun terakhir. (JDP/E-1)
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Salah satu aspek yang menjadi peranan penting dari pertumbuhan ekonomi saat ini adalah masuknya investasi langsung atau yang disebut dengan Foreign Direct Investment (FDI).
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut (giant sea wall) masih dalam proses.
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
SANDINATION bersama Yayasan Indonesia Setara (YIS) kembali menghadirkan program Sahabat Sandi Naik Kelas (Si Iklas).
DI tengah pasar properti yang dibanjiri produk menengah-bawah, hanya segelintir pengembang yang berani masuk merambah segmen premium. Tentu mereka menyasar para investor kelas kakap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved