Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BANK Sentral Tiongkok kembali menyuntikkan uang tunai untuk jangka menengah ke dalam sistem perbankannya yang sudah dilakukan sejak November 2022 lalu. Hal itu memberikan tanda bahwa para pembuat kebijakan sedang mengamati efek dari pelonggaran di masa lalu.
Sejauh ini pemulihan ekonomi tampak sudah berada di jalur yang benar. Diketahui, Bank Sentral Tiongkok kembali memberikan 170 miliar yuan atau US$25 miliar (Rp371,79 triliun, kurs Rp14.871,8) dana kepada perbankan melalui fasilitas pinjaman jangka menengah.
"Ini merupakan nilai yang terkecil sejak bulan November. Sejauh ini tingkat suku bunga jangka pendek Tiongkok masih belum berubah, tetap bertahan di 2,75%," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Rabu (19/4).
Baca juga : Ekonomi Tiongkok Tumbuh Jauh Lebih Baik dalam Triwulan I
Bank Sentral Tiongkok tengah memberikan likuiditas yang jauh lebih kecil, karena ingin melakukan evaluasi dampak dari stimulus yang sudah diberikan. Mereka juga sudah menyiapkan lebih banyak uang tunai untuk mendukung pertumbuhan.
Pemulihan ekonomi secara data masih berlangsung. Ekspansi kredit meningkat dan ekspor melebihi ekspektasi. Target pertumbuhan Tiongkok berada di kisaran 5% pada 2023, dan diharapkan dapat tercapai karena pasar properti mulai membaik.
Baca juga : Ini Bahaya dari Permintaan Tiongkok Gunakan APBN sebagai Jaminan Proyek Kereta Cepat
Gubernur Bank Sentral Tiongkok, Yi Gang mengatakan pihaknya juga memotong rasio cadangan yang diperlukan untuk pemberi pinjaman. Mereka telah mengeluarkan dana sekitar 500 miliar yuan untuk pendanaan jangka panjang di dalam sistem keuangan.
"Ini merupakan salah satu upaya Tiongkok untuk memastikan ada cukup likuiditas yang tersedia di pasar yang dapat membantu menstabilkan biaya pinjaman yang masih berada di bawah tekanan karena proses pemulihan ekonomi masih terjadi," kata Nico.
Bank Sentral Tiongkok saat ini melihat perekonomian masih dalam tahap pemulihan dari tekanan yang datang dari permintaan yang berkontraksi, krisis pasokan, hingga ekspektasi yang melemah.
"Dengan situasi dan kondisi tersebut, kami yakin pengetatan kebijakan moneter belum akan terjadi. Pemulihan ekonomi yang belum solid, membutuhkan kehati-hatian agar tidak melukai pemulihan yang sudah ada, dan mengakselerasi tingkat pemulihan," kata Nico.
Pelaku pasar dan investor membutuhkan data pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan sebenarnya dari ekonomi Tiongkok.
"Pelaku pasar berekspektasi tinggi terhadap pembukaan kembali ekonomi Tiongkok yang dapat mendorong pemulihan ekonomi global. Meski kami masih tidak yakin pemulihan ekonomi itu terjadi secara masif," kata Nico. (Z-4)
Kluivert percaya diri karena strategi sudah dimatangkan melalui pemusatan latihan (TC) dan tim berkumpul lebih lama untuk menyatukan chemistry.
Penjualan tiket untuk sisa kuota akan dimulai pada Senin, 19 Mei 2025, melalui platform resmi Kita Garuda ID.
Para petani di Amerika Serikat mengaku kehilangan pasar ekspor yang besar di Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok membantah melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) soal penerapan tarif dagang yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.
TIONGKOK dan Jepang mengatakan bahwa mereka telah mengadakan pembicaraan teknis mengenai larangan Beijing atas impor makanan laut (seafood) Jepang, Sabtu (12/4).
Tiongkok bakal menaikkan tarif tambahan pada produk yang diimpor dari Amerika Serikat (AS) hingga 125%. Ketentuan ini berlaku mulai Sabtu, 12 April 2025.
ASEAN mulai menghidupkan kembali wacana pembentukan dana moneter regional demi memperkuat keamanan keuangan kawasan.
BANK Indonesia (BI) memastikan akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah untuk mendukung ketahanan ekonomi dalam negeri.
PELONGGARAN kebijakan moneter global, pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat, dan Bank Indonesia telah menciptakan optimisme di tengah kelesuan perekonomian global.
Pemerintah selaku otoritas fiskal mesti mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia agar perekonomian bisa bergerak secara optimal.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini banyak dipengaruhi oleh tekanan eksternal.
RAPAT Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 6,25% pada Juni 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved