Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BI Pastikan akan Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

M Ilham Ramadhan Avisena
24/1/2025 19:18
BI Pastikan akan Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah
Ilustrasi: petugas menunjukkan mata uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk. di Jakarta(MI Susanto.jpg)

BANK Indonesia (BI) memastikan akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah untuk mendukung ketahanan ekonomi dalam negeri. Hal itu dilakukan dengan berbagai langkah yang telah disiapkan oleh bank sentral guna menghadapi dari tekanan global. 

“Kami terus berada di pasar, terus melakukan stabilitas nilai tukar rupiah dan cadangan devisa kami yang cukup besar Rp155,4 miliar. Dan kami kumpulkan ini pada saat dulu terjadi inflow dan karena ini kami gunakan untuk menjaga stabilitas dari sisi nilai tukar ini,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jakarta, Jumat (24/1).

BI, lanjutnya, akan terus melakukan intervensi secara tunai, di pasar spot, serta secara domestic non-delivery forward (DNDF). Selain itu bank sentral juga akan terus melanjutkan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. 

Pembelian SBN oleh BI di pasar sekunder pada tahun lalu, misalnya, dilakukan oleh bank sentral dengan nilai sebesar Rp100 triliun. “Jadi intinya kami lakukan adalah terus berada di pasar, melakukan intervensi valas baik secara tunai, spot, secara domestic non-delivery forward, dan juga koordinasi erat antara fiskal dan moneter untuk supaya memang SBN-nya itu tetap terjadi inflow, di samping juga dari SRBI dan juga kita dalam konteks untuk bersama-sama nanti mensukseskan DHE SDA,” jelas Perry.

Lebih lanjut, dia menerangkan, target utama BI ialah untuk mencapai stabilitas nilai tukar, bukan membawa nilai tukar ke angka tertentu terhadap dolar Amerika Serikat. Menurut Perry, stabilitas itu menjadi hal paling utama dan tetap menjadi fokus bank sentral. 

“Ruang untuk stabilitas dan penguatan ke depan itu juga terbuka. Akan sangat ditentukan oleh Indeks dolarnya ke berapa? Ingat pada triwulan III tahun lalu, rupiah pernah Rp15.300 pada waktu itu. Pada waktu itu indeks dolar memang mengarah ke sekitar 103. Pada triwulan 3 tahun lalu ada SBN yang inflow Rp60,7 triliun, pada waktu itu SRBI Rp54,2 triliun,” terangnya. 

“Besarnya inflow ini akan juga menentukan. Dan tentu saja harapan kami dengan implementasi DHE-SDA itu juga akan mendukung penguatan dan stabilitas nilai tukar lebih lanjut,” pungkas Perry. (Mir/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya