Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ayep Zaki Dukung Milenial Gapai Sukabumi Berdaulat

Media Indonesia
17/4/2023 23:00
 Ayep Zaki Dukung Milenial Gapai Sukabumi Berdaulat
Ayep Zaki di tengah-tengah mahasiswa dalam ajang entrepreneur talk.(Dok pribadi)

WILAYAH Sukabumi, Jawa Barat dengan kekayaan alam dan sumber daya manusia yang ada merupakan potensi besar untuk menopang kebutuhan pangan. Bahkan potensi Indonesia juga sangat besar untuk menjadi pemasok bahan pangan bagi miliaran manusia di dunia.

Demikian ditekankan Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, H Ayep Zaki, saat menjadi pembicara dalam entrepreneur talk bertajuk Optimalisasi Peran Generasi Muda Dalam Pengelolaan Wirausaha Menuju Sukabumi 2033 yang Berdaulat.

Dalam acara yang dihadiri oleh mahasiswa dan Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Prodi Perikanan Universitas Muhammadiyah Sukabumi itu dilaksanakan di Moonshine Coffee and Space Sukabumi, Ayep membagikan pengalamannya sejak 1988.

"Jika satu orangnya membutuhkan satu kilo kebutuhan pangan dalam satu harinya, akan ada kebutuhan pangan setiap harinya 8 juta ton. Ini akan menjadi peluang bagi Indonesia sendiri khususnya untuk Sukabumi untuk menjadi peran penting sebagi penyuplai pangan dunia," terang Ayep, Senin (17/4).

Praktisi ekonomi dan pertanian sekaligus anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu, mengatakan bahwa menjadi wirausahawan saat ini tidaklah mudah. Pilihannya antara berwirausaha sendiri dan harus punya modal besar atau berkolaborasi.

Maka, Ayep yang juga selaku pendiri Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) mengajak para peserta entrepreneur talk bekerja sama untuk menjadi mitra dalam membangun kedaulatan pangan di Sukabumi, baik itu di bidang pertanian, peternakan, maupun perikanan.

Dalam gagasannya Ayep menawarkan paling tidak bekerja bersama-sama mulai tahap awal selama 10 tahun sampai 2033. Tahap kedua dilanjutkan sampai 2043 menuju Sukabumi yang berdaulat. 

"Tentunya dalam menjalankan semua itu akan membutuhkan dana. Dari mana dana itu didapatkan? Bisa melalui perbankan atau alternatif lain yaitu melalui instrumen wakaf uang," tukas Ayep.

Ayep melanjutkan wakaf itu sendiri artinya harta yang diwakafkan tidak boleh berkurang nilainya atau hilang, yang juga disebut sebagai dana abadi. Kemudian dikelola dengan hasil pengelolaan tersebut akan disalurkan kepada penerima manfaat baik itu untuk kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi ataupun UMKM.

Ia menegaskan bahwa wakaf uang sangatlah penting. Dengan potensi wakaf uang di Sukabumi mencapai Rp1,4 triliun pertahunnya. "Maka ini akan menjadi sebuah kekuatan finansial karena dengan adanya wakaf uang atau dana abadi hasil dari pengelolaannya, disalurkan kepada penerima manfaat dalam hal ini yaitu UMKM atau Wirausahawan," ungkapnya.

Oleh karena itu Ayep akan memberikan beasiswa kepada civitas UMMI yang berminat dan mau bergabung dengan Dana Abadi Doa Bangsa untuk menjadi wakaf fundraiser atau Agen Awkafpay sampai memiliki sertifikat. (RO/O-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya