Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GENERASI muda kembali berhasil cetak prestasi, kali ini kembangkan gula aren sukses raih omzet belasan juta rupiah dan tembus pasar global, salah satunya Kanada.
Gusti Ayu Ngurah Megawati selaku pelaku usaha muda pertanian dari Kabupaten Pacitan Jawa Timur menceritakan kisah suksesnya mengembangkan aren sejak pertengahan pandemi bulan Mei 2020. Ia termotivasi melihat potensi di desanya, mencoba memaksimalkan pohon aren dimana salah satu pohon konservasi yang sangat baik untuk lingkungan.
“Potensi aren sangat besar, jika hanya dibiarkan, bisa saja akan hilang dan tinggal legenda. Padahal peminat gula aren saat ini sedang hits-hitsnya,” ujar Mega saat dihubungi Tim Ditjen Perkebunan, Senin (3/4).
Baca juga: Gula Aren Produksi Petani Milenial Pacitan Tembus Pasar Kanada
Mega menambahkan, Aren ini sangat potensial pemanfaatannya, khususnya sebagai substitusi komoditas gula tebu.
Terkait pemasarannya, tanpa adanya campur tangan pemerintah pastinya komoditas aren ini bisa dipastikan akan punah karena tidak ada pasar yang menyerap produknya sehingga saya mulai mengembangkan aren untuk pasar ekspor.
"Menurut informasi dari buyer saya pun di luar negeri mulai banyak yang beralih ke gula aren ini untuk konsumsi pengganti gula tebu," kata .Mega.
Dari sisi ekonomi pun karena menurut saya bisa menjadi pendapatan harian para petani, bayangkan saja satu hari 2 kali penderesan.
Pohon Aren Dijadikan Pohon Konservasi
Selain itu, pohon aren dapat dimanfaatkan sebagai pohon konservasi yang sangat berpengaruh untuk ekosistem alam di suatu wilayah. Dan sejak zaman dulu pun pohon aren tergambarkan di relief beberapa candi.
Baca juga: Memberdayakan Petani, Merestorasi Alam
“Produk turunan atau hasil olahan yang telah kami hasilkan ada 6 varian seperti, cetak keping, mini cube, cair (liquid), semut (bubuk), kopi gula aren, dan jahe merah gula aren (bubuk).”
Yang membedakan atau keunggulan produk kami, lebih lanjut Mega menyampaikan, Terbuat dari nira aren asli dengan ciri khas rasa yang tidak ada di daerah lain karena laru yang kita pakai di bumbung menggunakan cacahan temulawak, dengan pengolahan di satu rumah produksi sesuai SOP.
“Tak hanya itu, saat ini produk kami telah mengantongi legalitas PIRT, HALAL MUI, UJI LAB SUCOFINDO, BPOM dan proses SNI produk dari Badan Standarisasi Nasional,” ungkapnya.
Butuh Sertufikasi Organik
“Ke depan kami harapkan support dari pemerintah pusat khususnya seperti program sertifikat organik, karena selama ini banyak permintaan dari buyer yang mengharuskan memiliki sertifikat tersebut,” ujarnya.
Mega menjelaskan, Potensi aren di pacitan sangat banyak, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku ekspor aren, saat ini saya fokus di 1 (satu) kelompok tani yang kita bentuk beranggotakan 70 petani aren. Kami ada 2 Kelompok tani yaitu kelompok tani hutan aren lestari dan kelompok tani akur 10. Konsep usaha yang saya terapkan green business (bisnis berkelanjutan).
Baca juga: Manisnya Bisnis Gula Aren
“Bulan Februari 2023 lalu, kita sudah ekspor gula aren cair (liquid arenga palm sugar) sebanyak 1,3 ton ke Kanada,” ujar Mega.
Lebih lanjut Mega menjelaskan, “Untuk lebih mengenalkan produk olahan kami, tentu promosi kita lakukan salah satunya melalui sosial media pastinya, reseller dan beberapa e-comerce seperti shopee tokopedia dan alibaba.com serta website kami www.gulaarentemon.com,” jelasnya.
Mega menekankan, “Sudah saatnya generasi muda terlibat langsung kembangkan aren. Dari hulu ke hilir para millenial bisa memilih jalur mana yang mau dikerjakan sesuai minat dan bakat tentunya. Milenial saat ini cenderung lebih fokus di lini pemasarannya, namun tentu saja onfarm harus tetap dikerjakan," kata Mega.
"Untuk menarik minat millennial, saya lakukan dengan membentuk kelompok, diversifikasi produk dan sebagainya, jadi anak-anak dari petani penderes mulai mau belajar mengikuti jejak orang tua meskipun tidak semua, semoga kedepannya semakin banyak,” ujarnya.
“Ke depannya, kami berharap agar pemerintah terus berperan aktif memberikan solusi terhadap berbagai tantangan di lapangan, seperti aren yang sudah mulai langka, sertifikat produk (organik), meningkatkan sarpras produksi kelanjutan produk turunan dan pengadaan bibit aren yang bisa tumbuh cepat misal genjah karena aren lokal memerlukan puluhan tahun untuk masa panennya," paparnya.
"Dan tentunya perlu informasi tentang pameran produk perkebunan di dalam negeri maupun luar negeri sehingga bisa membuka pasar bagi kami kedepannya, atau mungkin program bela-beli produk turunan perkebunan sehingga terjadi perputaran ekonomi yang signifikan,” harap Mega.
Dorong Tingkatkan Nilai Daya Saing
Menurut, Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alamsyah, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan terus berupaya mendorong dan meningkatkan nilai daya saing komoditas perkebunan agar semakin merambah ekspor pasar dunia.
Tak dapat dipungkiri komoditas perkebunan banyak dilirik dan diminati, pekebun termasuk generasi muda harus semakin kreatif berkreasi dan berinovasi melahirkan produk-produk olahan komoditas perkebunan yang memiliki banyak turunan baik dari energi, kesehatan hingga pangan.
Dengan tentunya komoditas harus memenuhi standar ramah lingkungan yang berkualitas, aman dan sehat untuk dikonsumsi, serta dikembangkan secara berkelanjutan, demi memenuhi permintaan pasar global terhadap produk perkebunan dan tentunya pada akhirnya berdampak positif terhadap pendapatan petani.
Baca juga: Upaya Sektor Perkebunan Respons Krisis Pangan Global
Andi Nur menambahkan, khususnya aren ini, menjadi fokus pengembangan Ditjen. Perkebunan untuk ekspor terutama dimanfaatkan sebagai komoditas substitusi gula tebu karena pertimbangan kesehatan menjadikan gula aren ini terus diminati buyer luar negeri.
“Kami jajaran Ditjen. Perkebunan terus berupaya dalam memfasilitasi petani yang tentunya petani berorientasi ekspor untuk lebih mengembangan pasar Aren baik di dalam maupun luar negeri," ujar Mega.
"Kita fasilitasi akses pasar, promosi, alat pascapanen dan pengolahan serta pengembangan sertifikat produk organik melalui pengembangan desa organik dibeberapa sentra produks," jelasnya.
"Kami harapkan rekan-rekan pelaku usaha dan Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi dan Kabupaten dapat mengidentifikasi potensi produksi, areal dan petani yang terlibat untuk dapat kita petakan produk keunggulan daerah yang berorientasi ekspor,” ujar Andi Nur. (RO/S-4)
Sebagai seorang milenial, Brili Agung Zaky Pradika, 35, tidak jengah disebut sebagai petani. Pemuda asal Banyumas, Jawa Tengah itu membuktikan usahanya yang moncer di sektor pertanian.
PETANI milenial Rustan Abu Bakar selama ini mengolah ubi jalar menjadi keripik. Seiring berjalannya waktu, Rustan merasa harus ada perkembangan terhadap usahanya.
Petani milenial dicari! Daftar sekarang & raih sukses di bidang pertanian modern. Panduan lengkap cara daftar, syarat, & peluangnya di sini!
Kementan menerima kunjungan delegasi forum kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular (SSTC) untuk berdialog mengenai pelaksanaan program pemberdayaan generasi muda di pertanian
PROGRAM Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan). Petani muda
Kementerian Pertanian akan melibatkan sedikitnya 15 ribu orang petani milenial atau disebut Brigade Ketahanan Pangan guna mempercepat pencapaian target swasembada pangan.
Kanwil Bea Cukai Jateng DIY beri fasilitas kawasan berikat ke PT Long Well untuk dorong ekspor, investasi Rp690 M, dan serapan 16.700 tenaga kerja.
Kebijakan tarif impor tembaga 50% yang diberlakukan Amerika Serikat diperkirakan tidak akan mengguncang kinerja smelter nasional.
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved