Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kejar Target Swasembada Pangan Kementan Libatkan 15 Ribu Petani Milenial di Kalselteng

Denny Susanto
22/11/2024 15:33
Kejar Target Swasembada Pangan Kementan Libatkan 15 Ribu Petani Milenial di Kalselteng
Mentan Amran Sulaiman di di Desa Banyiur, Kecamatan Anjir Pasar, Barito Kuala, Kalimantan Selatan.(MI/Denny Susanto)

Kementerian Pertanian akan melibatkan sedikitnya 15 ribu orang petani milenial atau disebut Brigade Ketahanan Pangan guna mempercepat pencapaian target swasembada pangan yang menjadi program super prioritas pemerintah saat ini. Peningkatan produksi pangan dilakukan dengan strategi optimasi lahan dan cetak sawah baru.

Hal ini disampaikan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, Jumat (22/11), di sela-sela kegiatan kunjungan dan berdialog dengan puluhan perwakilan brigade ketahanan pangan dari berbagai daerah Kalimantan Selatan di Desa Banyiur, Kecamatan Anjir Pasar, Barito Kuala.

“Pemerintah telah menargetkan percepatan swasembada pangan. Untuk mencapai itu kita perlu menetapkan sasaran, menentukan target, menyiapkan sarana produksi, serta memastikan keterlibatan petani muda. Di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, kurang lebih 15.000 generasi milenial akan kita libatkan. Semua harus disiapkan dari sekarang agar program ini betul-betul berjalan dengan baik,” jelas Mentan Amran.

Tentunya para generasi muda tidak akan mau jika tidak ada hasil yang menguntungkan. Karena itu pemerintah memberikan dukungan dan bantuan yang cukup besar berupa berbagai peralatan pertanian untuk menunjang pencapaian target swasembada pangan. Termasuk potensi pendapatan bagi petani muda hingga Rp10 juta perbulan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel, Syamsir Rahman mengatakan target cetak sawah baru di Kalsel seluas 500 ribu hektare secara bertahap. Pada 2025 cetak sawah baru ditargetkan seluas 180 ribu hektare yang tersebar di sejumlah kabupaten seperti Tanah Laut, Banjar, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara dan Barito Kuala.

Untuk program optimasi lahan di Kalsel seluas 41 ribu hektare lebih  pada delapan kabupaten. "Program optimasi lahan di Kalsel sudah 75 persen. Jika kita berhasil meningkatkan IP menjadi dua atau tiga kali tanam setahun maka produksi padi Kalsel bisa dua juta ton," kata Syamsir optimis.

Ditambahkannya hingga November 2024 ini produksi padi Kalsel mencapai 950 ribu ton atau sudah mengalami surplus dari kebutuhan 650 ribu ton. "Kalsel menjadi satu-satunya provinsi di Kalimantan yang surplus dan kita akan menjadi penopang pangan IKN," ujarnya.

Sebelum melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Barito Kuala, Mentan juga berkunjung ke Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Di dua lokasi tersebut, Mentan meninjau langsung pekerjaan optimasi lahan dan pelaksanaan program brigade pangan, yang melibatkan generasi muda sebagai motor penggerak.

Mentan Amran ingin memastikan seluruh proses berjalan sesuai rencana, dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas lahan. Sehari sebelumnya juga Mentan Amran berkunjung ke Kalimantan Barat untuk memastikan pelaksanaan optimalisasi lahan berjalan maksimal di wilayah tersebut. Di Kabupaten Sambas, ia mengunjungi lahan sawah pada program Optimalisasi Lahan (OPLAH) di Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk. Mentan juga menghadriri rapat koordinasi Optimalisasi Lahan (OPLAH) dan cetak sawah yang digelar di Kantor Gubernur Kalbar. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya