Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
ASISTEN Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Erdiriyo melakukan silaturahmi Ramadhan dengan pengusaha karpet asal Pakistan Atta Ul Karim di Jakarta, baru-baru ini.
Dalam pertemuan di Istana Al-Barkat, Jakarta, Atta yang berasal dari Pakistan namun sangat cinta Indonesia, mengutarakan niatnya ingin membangun wadah perkumpulan antar dua negara yaitu Pakistan dan Indonesia, yang disingkat menjadi Pakindo.
Hal ini disambut hangat oleh Erdiriyo yang juga turut memberikan langkah-langkah konkret untuk terbangunnya wadah Pakindo.
Baca juga: Mendag RI-India Bahas Penguatan Kerja Sama Perdagangan
"Perkumpulan ini nanti jangan membebani anggotanya. Makannya harus dilandasi dengan hybrid bisnis dan pemberdayaan berbasis moralitas, karena dengan ini perkumpulan akan bisa berjalan," ucap Erdiriyo dalam keterangan pers, Jumat (31/3).
"Ciptakan kegiatan perekonomian, jika berhasil maka secara otomatis perkumpulan akan berjalan dengan sendirinya," kata Erdiriyo.
Observasi Kembangkan Kerja Sama Kedua Negara
Atta yang memang sedari dulu sudah ingin membentuk wadah ini, ternyata juga sudah banyak melakukan observasi.
Hal itu ditandai dengan ungkapannya yang menjelaskan terkait peluang apa saja bisnis atau kegiatan ekonomi yang bisa dilakukan.
Baca juga: Indonesia-Pakistan Sepakat Tingkatkan Status Kerja Sama Dagang
"Rempah yang banyak digunakan di Pakistan itu kebanyakan impor dari India, dan India ternyata banyak juga rempahnya yang impor dari Indonesia," ucap Atta yang juga sering disebut Sultan Karpet.
"Artinya jika sudah ada wadah ini, kita bisa memangkas jalur impor, sehingga Pakistan bisa langsung impor ke Indonesia," Imbuhnya.
Dengan demikian tentu secara harga juga akan jauh lebih murah, karena barang dikirim langsung ke Pakistan, tidak melalui India terlebih dahulu. Tentu saja jika hal ini terjadi, akan sangat menguntungkan dua belah pihak.
Erdiriyo sangat mendukung karena manfaatnya nyata untuk dua negara dan siap jika ditunjuk menjadi struktural apabila wadah ini sudah berdiri.
Apalagi hal ini masih ada korelasinya dengan pekerjaannya di Kemenko Perekonomian yang mengkoordinir beberapa kementerian dan lembaga.
"Ini bisa menjadi jembatan terjalinnya berbagai kerja sama antara Pakistan dan Indonesia," kata Erdiriyo. "Saya siap jadi pembina wadah ini jika diperlukan," imbuhnya.
Kerja Sama Dikembang ke Berbagai Bidang
Dari hasil diskusi ini, tidak hanya di bidang ekonomi, banyak sekali kemungkinan yang bisa dijalin kerja samanya seperti program pendidikan, pariwisata atau bahkan mitigasi bencana.
Mengingat Indonesia dan Pakistan punya kesamaan yang mendasar, yaitu sama-sama sebagai negara muslim terbesar di dunia.
Atta Ul Karim yang mendengar hal ini tentu senang sekali, sebab apa yang menjadi cita-citanya akan dapat terwujud.
Baca juga: Meraih Kemakmuran dari Kerja Sama Perdagangan Indonesia-Australia
"Saya senang ada orang yang bisa berpikir seperti saya, apalagi ini adalah orang yang pas dan bisa mendukung program di Pakindo yang manfaatnya nanti kembali lagi untuk kedua negara tersebut."
Tak lupa Atta juga bersyukur karena ada tokoh yang mau merangkulnya. Untuk itu, Ia punya target akan segera merealisasikan segera hasil dari pertemuan ini.
"Dalam waktu dekat, saya ingin langsung mempertemukan beliau dengan dubes Pakistan saat ini, Muhammad Hasan," tutur Atta. (RO/S-4)
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
PADA Januari 2024, Pakistan dan Iran sempat terlibat dalam ketegangan militer singkat setelah kedua negara saling meluncurkan rudal.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
PM India Narendra Modi menegaskan India tak akan mentolerir pemerasan nuklir dan siap membalas serangan teroris dari Pakistan.
India dan Pakistan saling menuduh pelanggaran gencatan senjata yang baru disepakati, setelah beberapa hari pertempuran sengit di Kashmir.
PEMERINTAH Indonesia dan berbagai organisasi relawan internasional mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan Dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
SULIT menjadi Indonesia. Bukan lantaran tak punya sumber daya, melainkan karena harapan selalu membuncah melebihi kapasitas institusi yang mengelola.
Indonesia menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mengesahkan rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza.
Pakar HI Hikmahanto Juwana menyampaikan perjanjian ekstradisi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura telah berlaku efektif sejak 21 Maret 2024.
PENGUNDIAN babak kualifikasi Piala Asia U-23 2026 resmi dilakukan. Indonesia harus bersaing di Grup J bersama tim kuat Korea Selatan (Korsel)
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved