Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TIM penyelamat terus bekerja tanpa henti menyusul runtuhnya sebuah gedung lima lantai di kawasan Lyari, Karachi, Pakistan. Pada Sabtu pagi (6/7), jumlah korban tewas bertambah menjadi 14 orang, dengan 13 lainnya mengalami luka-luka, menurut laporan otoritas setempat.
Bangunan hunian tersebut roboh, Jumat (5/7), sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat, di kawasan Lyari, sebuah permukiman padat penduduk yang dulu dikenal rawan kekerasan geng.
"Operasi berlangsung semalaman tanpa henti," ujar Abid Jalaluddin Shaikh, pemimpin tim dari layanan penyelamatan pemerintah 1122, kepada AFP.
"Kami perkirakan butuh 8 hingga 12 jam lagi untuk menyelesaikannya."
Menurut pejabat polisi Arif Aziz, sekitar 100 orang tinggal di dalam gedung saat peristiwa terjadi.
Duka mendalam menyelimuti keluarga korban. Jumho Maheshwari, 70, yang tinggal di lantai satu, mengatakan seluruh anggota keluarganya sedang berada di rumah saat ia pergi bekerja di pagi hari.
"Tidak ada yang tersisa untuk saya sekarang. Seluruh keluarga saya terjebak di bawah reruntuhan. Saya hanya bisa berdoa mereka selamat," katanya dengan suara berat kepada AFP.
Warga lain, Maya Sham Jee, mengungkapkan keluarga kakaknya juga masih tertimbun puing. "Ini tragedi bagi kami. Hidup kami berubah seketika. Kami hanya bisa berharap tim penyelamat bisa membawa mereka keluar dengan selamat."
Shankar Kamho, 30, salah satu penghuni gedung yang sedang berada di luar saat kejadian, menyebutkan sekitar 20 keluarga tinggal di gedung tersebut.
Ia menceritakan bagaimana istrinya sempat menghubungi dalam kepanikan karena mendengar suara retakan pada bangunan.
"Saya langsung minta dia keluar. Ia pun membawa anak kami dan sempat memperingatkan tetangga. Tapi ada yang bilang, 'Bangunan ini masih kuat, bisa bertahan 10 tahun lagi'," kisahnya.
"Untungnya istri saya tetap memilih keluar. Sekitar 20 menit kemudian, gedung itu ambruk."
Pihak berwenang belum mengumumkan penyebab pasti runtuhnya bangunan, namun laporan awal menyebutkan struktur bangunan kemungkinan telah melemah akibat usia tua dan perawatan yang buruk — masalah umum di kawasan padat dan berpenghasilan rendah seperti Lyari.
Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian korban masih berlangsung dengan menggunakan alat berat dan dukungan anjing pelacak.
Pemerintah daerah Karachi berjanji akan melakukan penyelidikan penuh atas insiden ini. Di samping meninjau kondisi bangunan-bangunan tua lainnya guna mencegah tragedi serupa. (AFP/Z-2)
Menurut laporan otopsi dari Dokter Bedah Kepolisian Karachi, Dr. Summaiya Syed, tubuh Humaira telah membusuk lebih dari sebulan.
Berdasarkan laporan forensik dan digital yang dilansir Arab News, Sabtu (12/7) polisi memperkirakan Humaira meninggal sekitar sembilan bulan lalu, yakni sejak Oktober 2024
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
PADA Januari 2024, Pakistan dan Iran sempat terlibat dalam ketegangan militer singkat setelah kedua negara saling meluncurkan rudal.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved