Kamis 30 Maret 2023, 11:31 WIB

Kekhawatiran Mereda, Saham Perbankan Meroket

Fetry Wuryasti | Ekonomi
Kekhawatiran Mereda, Saham Perbankan Meroket

Medcom.id
Ilustrasi

 

Meredanya kekhawatiran investor atas risiko kegagalan perbankan global mengangkat kembali optimisme terhadap aset berisiko terutama pada saham perbankan. Di dalam negeri, saham di sektor tersebut sempat terdepresiasi saat tiga bank AS dan salah satu bank Eropa mengalami kebangkrutan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan kini situasi sudah membaik. Adapun, instrumen yang menjadi katalis adalah laporan keuangan.

Emiten bank yang terklasifikasi dalam indeks Kompas100 seluruhnya telah merilis laporan keuangan yang terpantau mencatatkan pertumbuhan positif.

Baca juga: Setelah Rugi, J Trust Bank Kini Sukses Cetak Laba

"Bank Mandiri memimpin dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,73% dari sisi bank umum dan Bank BTPN Syariah memimpin dari sisi bank syariah yang mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 15,16% dan diikuti Bank Syariah Indonesia," ujar Nico melalui keterangan tertulis, Kamis (30/3).

Pertumbuhan pendapatan bank umum juga diikuti Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). OJK juga melaporkan ada perkembangan kredit bank konvensional sebesar 11% pada 2022 hingga angkanya menjadi menjadi Rp6.423 triliun.

Baca juga: Global Bond Bank Mandiri Rp4,5 Triliun Laris Manis, Cetak Rekor Oversubscription

Tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) juga tergolong rendah yakni berada di level 2,44% di akhir 2022. Pada saat yang sama, dana pihak ketiga (DPK) bank umum menunjukan adanya tren lonjakan pada kuartal IV-2022.

Secara tahunan, DPK tumbuh 9% yang didominasi produk deposito, diikuti oleh tabungan dan giro.

"Saat suku bunga naik, yang terlihat mengimbangi kenaikan BI yaitu produk deposito menjadi 4,68%. Sementara, kenaikan suku bunga giro tidak terlalu tinggi dari tren suku bunga rata-rata. Di sisi lain, bunga tabungan justru turun dibandingkan akhir tahun 2022," kata Nico.

Dari sisi profitabilitas, net interest margin (NIM) bank umum pada akhir tahun tercatat 4,8% dan return on assets (ROA) sebesar 2,45%. Dari sisi likuiditas, loan to deposit ratio (LDR) di level 78,98%. Struktur permodalan bank umum pun di level 25,62% yang tercermin dari Capital Adequacy Ratio-nya. (Z-11)

Baca Juga

MI/Agung Wibowo

Harga BBM Naik, Antrean Pengisian Pertalite Mengular di Pom Bensin

👤Putri Anisa Yuliani 🕔Senin 02 Oktober 2023, 19:08 WIB
Hanya bahan bakar Pertalite dan solar yang tidak mengalami kenaikan harga. Untuk Pertalite harganya masih Rp10.000 per liter. Sementara...
Ist

Basperindo Dorong UMKM Go Digital, Tiktok Shop Perlu Batasi Produk Impor

👤Thomas Harming Suwarta 🕔Senin 02 Oktober 2023, 19:08 WIB
Tidak sedikit pelaku UMKM dalam negeri yang mampu meraup rejeki dengan berjualan melalui Tiktok...
Dok.Ist

Bibit Ayam Broiler PPG Siap Dukung Kedaulatan Pangan Nasional

👤Media Indonesia 🕔Senin 02 Oktober 2023, 18:41 WIB
Komitmen meningkatkan ketahanan pangan berhasil direalisasikan melalui riset genetika untuk menghasilkan bibit unggas terbaik di...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya