Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

IHSG Diprediksi Menguat di Tengah Wait and See Data Inflasi AS

Andhika Prastyo
14/8/2024 10:29
IHSG Diprediksi Menguat di Tengah Wait and See Data Inflasi AS
Ilustrasi(MI)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak menguat di tengah perilaku pasar yang wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka menguat 34,56 poin atau 0,47% ke posisi 7,391,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,89 poin atau 0,54% ke posisi 917,40.

"IHSG hari ini (14/8) diprediksi bergerak menguat dalam di kisaran 7.330 sampai 7.400," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu (14/8).

Baca juga : IHSG semakin Mantap Panjat 7.300

Dari dalam negeri, IHSG menguat dalam tiga hari beruntun sejalan dengan menguatnya nilai tukar rupiah, stabilitas ekonomi makro dan fiskal, serta sinyal kuat penurunan suku bunga The Fed pada September 2024.

Kementerian Keuangan melaporkan pendapatan negara per Juli 2024 mencapai Rp1.545,4 triliun atau setara dengan 55,1% dari target APBN di tahun 2024, yang didorong oleh penerimaan pajak sebesar Rp1.045,32 triliun dan mencapai 52,6% dari target.

Penerimaan bea dan cukai sebesar Rp154,4 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp338 triliun. Di sisi lain, belanja negara hingga Juli 2024 terealisasi senilai Rp1.638,8 triliun atau 49,3% dari target.

Baca juga : IHSG Ditutup Menguat Dekati 7.300

Secara keseluruhan, defisit APBN per Juli 2024 sebesar Rp93,4 triliun atau setara dengan 0,41% terhadap PDB, sementara, pada periode yang sama keseimbangan primer tercatat Rp179,3 triliun.

Dari Asia, Bank Sentral China (PBoC) melaporkan kredit baru di China pada Juli 2024 tercatat 260 miliar Yuan atau merupakan penyaluran kredit paling rendah sejak 15 tahun terakhir dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 450 Yuan miliar.

Pertumbuhan kredit tahunan pada Juli 2024 sebesar 8,7%, atau lebih rendah dari posisi pertumbuhan rata-rata dalam 26 tahun terakhir sebesar 15,14%.

Baca juga : IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia

Dari mancanegara, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat signifikan menyambut potensi menurunnya data inflasi di tingkat konsumen periode Juli 2024 yang akan rilis pada hari ini.

Akselerasi Wall Street juga didukung oleh data inflasi di tingkat produsen dimana Indeks Harga Produsen (PPI) pada Juli 2024 menguat 2,2% year on year (yoy) setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 2,7% (yoy).

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 333,39 poin atau 0,92% ke 36.565,89, indeks Hang Seng melemah 35,08 poin atau 0,20% ke 17.138,98, indeks Shanghai melemah 14,15 poin atau 0,49% ke 2.853,79, dan indeks Straits Times menguat 12,15 poin atau 0,37 ke 3.270,72.
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya