Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PERDAGANGAN mata uang dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menurun tipis pada Selasa (Rabu pagi waktu Indonesia). Hal ini dipengaruhi data harga konsumen yang kuat hidupkan kembali kemungkinan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga minggu depan, ketika memudarnya kekhawatiran gejolak di sektor perbankan.
Indeks dolar greenback terhadap enam mata uang lainnya turun 0,087% imbas obligasi pemerintah melonjak, sehari setelah surat utang dua tahun anjlok dalam satu hari sejak 1987.
Mata uang Euro mengalami kenaikan 0,09% menjadi US$1,0739. Dolar juga mengalami penguatan terhadap yen dan franc Swiss. Yen Jepang ditutup melemah 0,69% pada 134,13 per dolar dan greenback naik 0,15% terhadap franc Swiss.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Airlangga Lanjutkan Program Bansos
Dana Fed berjangka menunjukan susasan pasar yang merugi beberapa hari terakhir mulai reda. Pasalnya Fed bertahan pada pertemuan kebijakan 21-22 Maret menurun. Probabilitas itu turun menjadi 28,4% dari 43,9% pada Senin (13/3/2023), menurut Alat FedWatch CME.
Namun ada kemungkinan kenaikan 50 basis poin minggu depan. Penguatan terhadap dolar belakangan karena suku bunga yang lebih tinggi pada obligasi pemerintah dibandingkan surat utang pemerintah asing yang mengalami kemunduran.
Baca juga: Penutupan Silicon Valley Bank Jadi Pelajaran bagi Indonesia
Di samping itu, tutupnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank, menunjukan pengawasan ketat The Fed pada sektor perbankan akibat pengetatan kredit. "Risiko seputar pinjaman bank condong ke sisi negatifnya," kata Thierry Wizman, ahli strategi suku bunga global dan valas Macquarie di New York.
Pasar berjangka memperkirakan dua pemotongan suku bunga Fed pada akhir tahun. Di mana suku bunga terminal terlihat di 4,179% pada Desember, turun dari lebih dari 5,0% minggu lalu.
Bulan lalu Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 0,4%, setelah berakselerasi 0,5% pada Januari. Dalam 12 bulan hingga Februari, IHK meningkat 6,0%, lebih lambat dari kenaikan tahunan 6,4% pada Januari, tetapi masih jauh dari target Fed sebesar 2,0%. (Ant/Z-3)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya tahun ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk memecat ketua The Fed Jerome Powell.
Thai Trade Center Jakarta, di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand resmi membuka acara Thailand Week 2025 di Jakarta.
Tiongkok justru bergerak cepat dengan membuka pasarnya bagi kopi Brasil, menyusul kenaikan bea masuk 50% oleh Donald Trump.
LOGISTIK adalah nadi perekonomian yang menggerakkan perdagangan, menyambungkan daerah, dan memastikan roda industri terus berputar. Namun di Indonesia,
Presiden Prabowo turut meminta agar Malaysia membangun fasilitas lintas batas seperti yang telah dilakukan Indonesia
API memberikan apresiasi khusus kepada Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atas upaya diplomatik yang berhasil membuka peluang ekspor lebih luas.
Pemerintahan Trump selidiki kebijakan dagang Brasil terkait perdagangan digital, tarif preferensial, dan intervensi hukum yang merugikan perusahaan AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved