Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MUHAMMAD Aripin, seorang pemuda asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menggagas inovasi pembelajaran berbasis project. Inovasi tersebut menjadi cikal bakal Aripin membuat Rumah Kreatif dan Pintar. Rumah Kreatif dan Pintar dibentuk untuk masyarakat yang rawan sosial. Ia membangun rumah itu untuk memberikan fasilitas kepada mereka yang secara ekonominya terpuruk, mulai dari anak-anak dari keluarga prasejahtera, anak-anak yang tinggal di panti asuhan, penyandang disabilitas, hingga mantan narapidana.
Di Rumah Kreatif dan Pintar, mereka diberikan pelatihan membuat kerajinan tangan seperti tas dari anyaman purun, sasirangan, menjahit baju, eco print, kuliner lokal, hingga perbengkelan dan servis motor ringan. Meski gerakannya mulia, tetap saja banyak warga yang tidak setuju dan menganggap kegiatan Rumah Kreatif dan Pintar melahirkan pesaing bisnis baru.
Perkembangan Rumah Kreatif dan Pintar tidak semulus yang kita bayangkan. Beberapa kali Aripin mendapatkan teror dengan mendapatkan kiriman-kiriman mistis. Saat ini sekretariat Rumah Kreatif dan Pintar menempati bangunan untuk kesekian kali yang mereka perjuangkan. Semula pria kelahiran 27 Februari 1988 itu memperjuangkan rumah peninggalan ibunya untuk dijadikan tempat belajar. Namun tak disangka-sangka ia malah diusir dari rumahnya sendiri lantaran banyak orang dan berisik.
Baca juga: Swietenia Puspa Lestari Bertekad Bersihkan Laut dari Sampah
Dulunya hasil produk Rumah Kreatif dan Pintar sulit dipasarkan, tetapi Aripin tak patah semangat, Ia terus berusaha mengikuti pameran ke pameran dan berjualan online di media sosial. Seiring berjalannya waktu, Rumah Kreatif dan Pintar yang terletak di Kota Banjarmasin bermitra dengan beberapa lembaga instansi pemerintah dan pusat perbelanjaan di Jakarta. Dengan begitu omzet Rumah Kreatif dan Pintar meningkat hingga 300%. Sudah ada lebih dari 2.000 anggota yang pernah bergabung dan lulus mampu hidup mandiri dari Rumah Kreatif dan Pintar besutan Aripin.
Untuk yang bekerja bersama Aripin dalam payung Rumah Kreatif dan Pintar saat ini ada 50 orang. Bahkan lembaga permasyarakatan terbesar di Banjarmasin juga meminta Aripin untuk membina para napi di dalam penjara. Ia diminta untuk mengajarkan keterampilan untuk memandirikan napi-napi yang masih tinggal dalam LP.
Sementara itu, produk yang dikeluarkan oleh Rumah Kreatif dan Pintar tergolong limited edition. Setiap desain produk hanya satu, sehingga mereka tidak menjual melalui market place. Meski begitu banyak juga mahasiswa dari luar negeri yang datang ke Rumah Kreatif dan Pintar belajar dan studi banding. Saat ini produk mereka juga mulai digandrungi hingga ke mancanegara, seperti Jepang, Kazakhtan, dan India. Dengan prestasi itu, layak ia masuk nominasi Kick Andy Heroes 2023. (RO/Z-2)
PEMERINTAH mulai memproses pembebasan tanah warga dua desa terpencil di Kecamatan Peramasan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan untuk pembangunan bendungan Riam Kiwa.
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seiring semakin meningkatnya titik panas
LEBIH dari 850 ribu hektare lahan di luar kawasan hutan atau Area Penggunaan Lain (APL) di Provinsi Kalimantan Selatan belum belum terdaftar, terpetakan, dan belum tersertifikasi secara resmi.
Angka pernikahan dini di Kalsel jauh di atas rata-rata nasional 18%, sementara angka stunting nasional 19,8%.
BPBD akan segera melakukan koordinasi untuk aksi pembasahan lahan gambut terutama di kawasan prioritas (ring satu) sekitar bandara internasional Syamsudin Noor Banjarbaru
Peserta terbagi dalam 6 kelas balapan yang berbeda, yaitu Junior U-19, Master A, Master B, Master C, Men Elite, dan Women Open.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved